TEMPO.CO, Kairo - Pihak berwenang Mesir dukungan militer menyatakan mantan presiden Mohamed Mursi segera diadili. Ia akan didakwa dengan tuduhan menghasut pembunuhan dan kekerasan.
Pemerintah baru juga memerintahkan majelis konstituante yang kini hampir tanpa kelompok Islamis untuk meninjau perubahan undang-undang yang akan menghapus pasal-pasal yang disahkan tahun lalu di bawah pemerintahan Mursi. majelis ini diberi tenggat 60 hari untuk menyelesaikan tugasnya.
Seorang jaksa menyatakan Mursi dan 14 anggota Al-Ikhwan Al-Muslimun lainnya akan didakwa "melakukan tindak kekerasan dan menghasut pembunuhan serta premanisme." Dakwaan ini terkait dengan kekerasan di mana sekitar selusin orang tewas di luar istana kepresidenan pada Desember lalu. Mereka berunjuk rasa setelah Mursi mengesahkan undang-undang yang akan memperluas kekuasaannya.
Para pemimpin Al-Ikhwan telah menyerukan pada anggotanya untuk berunjuk rasa di hari persidangannya.
Mursi juga sedang diselidiki atas pelariannya dari penjara selama pemberontakan terhadap Mubarak pada 2011. Dia diduga melakukan pembunuhan dan bersekongkol dengan kelompok Hamas Palestina selama pelariannya, meskipun tidak ada tuduhan resmi terkait hal ini.
Dia digulingkan hanya setahun setelah berkuasa. Kejatuhannya membawa gelombang kekerasan terburuk dalam sejarah Mesir modern. Setidaknya 900 orang, sebagian besar dari mereka pendukung Mursi, tewas bulan lalu setelah pihak berwenang menghancurkan dua kamp yang didirikan oleh pendukung Mursi di Kairo.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya