Bentrok Mesir, Ratusan Orang Terjebak dalam Masjid  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 17 Agustus 2013 12:15 WIB

Bangunan Masjid Rabaa Adawiya terbakar saat pemerintah militer Mesir menghancurkan sejumlah kamp yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para pendukung Presiden Mohammed Morsi di Kairo, Mesir, (16/8). REUTERS/Louafi Larbi

TEMPO.CO, Kairo - Ratusan orang terjebak di dalam masjid dalam bentrokan terbaru antara militer dan pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi, Sabtu pagi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran kekerasan lebih lanjut akan mendorong negara ke dalam kekacauan yang lebih besar.

Masjid Al-Fateh di dekat Ramses Square, di pusat Kota Kairo, telah menjadi titik kekerasan terbaru dalam krisis yang semakin berkembang. Sebelumnya lebih dari 1.000 orang dilaporkan mengungsi menyusul bentrok pada Jumat antara demonstran Ikhwanul Muslimin dengan pasukan keamanan.

Para pengunjuk rasa membawa mereka yang tewas dan terluka dalam bentrokan di Ramses Square ke dalam masjid. Di sini, kubu Ikhwanul Muslimin mendirikan rumah sakit lapangan darurat.

Media EGYNews, mengutip pejabat militer, melaporkan bahwa pasukan keamanan akan memberikan akses keluar masuk yang aman bagi mereka di dalam masjid. Namun, kondisi di lapangan tak demikian.

Mereka yang terjebak takut untuk meninggalkan lokasi karena mereka percaya akan diserang oleh aparat berpakaian preman, merujuk pada kejadian serupa dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang mengepung masjid memecahkan jendela dan kemudian mencoba untuk mendobrak pintu depan, dokter dan dua orang di dalam masjid mengatakan kepada CNN. Hanya wanita yang diizinkan untuk keluar, sementara kaum pria yang keluar akan segera ditangkap.

Kebuntuan itu terjadi beberapa jam setelah ribuan demonstran menentang jam malam dengan kembali turun ke jalan di Ramses Square. Tentara dan kendaraan lapis baja pengangkut personel dikerahkan di jalan-jalan di sekitarnya.

Militer memperingatkan akan "bersikap lebih tegas" terhadap siapa pun yang melanggar jam malam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya serangan militer Rabu di kamp protes pro-Mursi yang menewaskan sekitar 580 orang dan 4.000 lainnya terluka.

Sementara itu, Nile TV melaporkan 821 anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap di Mesir pada hari Jumat atas tuduhan kerusuhan dan menciptakan kekerasan. Laporan yang sama mengutip Kementerian Dalam Negeri mengatakan pihak berwenang menyita tujuh granat tangan, lima senjata otomatis, dan pistol.

Bentrok terbaru terjadi usai salat Jumat ketika ribuan demonstran Ikhwanul Muslimin menuntut kembalinya Mursi ke kursi presiden. Jumlah korban tewas dalam kekerasan terbaru masih simpang siur. Seorang petugas medis di rumah sakit lapangan di dekat Ramses Square mengatakan 54 orang telah tewas. Namun, kantor berita resmi al-Ahram menyatakan jumlah korban tewas hanya 17 orang.

Di Mesir utara, sedikitnya 16 orang tewas dan 140 terluka dalam bentrok terbaru antara pendukung Mursi dengan militer di kota pesisir Alexandria. Di dekat Terusan Suez, tentara membubarkan kamp pendukung Mursi pada Jumat tengah malam. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Sebelumnya pada hari itu, seorang awak CNN menyaksikan pria berpakaian preman berdiri di samping tank militer dan menembaki demonstran. Di tempat lain di Kairo, kelompok bersenjata dilaporkan menembak dari atap.

Sejak Rabu, 52 polisi tewas, demikian dilaporkan televisi pemerintah. Laporan sebelumnya, 64 tewas telah diralat. Televisi yang dikelola negara juga mengatakan 25 kantor polisi dan 10 gereja telah diserang. Pemerintah sementara telah menyalahkan Ikhwanul Muslimin untuk serangan itu.

CNN | TRIP B


Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya