Suasana Idul Fitri 1434 H di Kedutaan Besar Indonesia di Kairo, Mesir, yang dihadiri sekitar 1.500 WNI yang tinggal di Kairo dan sekitarnya, (8/8). dok KBRI Kairo
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, memastikan pemerintah Indonesia akan melakukan upaya perlindungan bagi warga negara Indonesia di Mesir. Sampai saat ini, kata Michael, belum ada laporan WNI yang menjadi korban.
"KBRI Mesir terus optimalkan upaya perlindungan," kata Michael saat dihubungi Kamis, 15 Agustus 2013. Dia menyatakan KBRI terus berkomunikasi dengan WNI yang berada di sana agar menjauhi lokasi-lokasi rawan. "Yang ada di daerah rawan agar dapat dipindahkan," ujar dia. Pihaknya belum mengkonfirmasikan apakah akan dilakukan evakuasi WNI atau tidak.
Sebelumnya, kondisi Mesir pun sempat memanas saat warga berunjuk rasa menuntut penurunan Presiden Husni Mubarak pada tahun 2011 lalu. Saat itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengevakuasi WNI dari Mesir karena situasi yang kian memburuk.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda sebagai Ketua Satuan Tugas Pemulangan Warga Indonesia dari Mesir. Sekitar 2.432 WNI dipulangkan menggunakan pesawat pada masa krisis Mesir itu. Menurut Michael pada 2011 lalu, pemulangan tersebut bersifat sukarela. Selain banyak yang ingin dievakuasi, ada sejumlah warga Indonesia yang masih memilih tinggal di Mesir dengan berbagai pertimbangan, misalnya urusan sekolah.