Ibu Bradley Manning: Bagiku Dia Superman!

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 4 Agustus 2013 05:35 WIB

Bradley Manning, prajurit AS ini memberikan dokumen diplomatik dan militer yang berkode "sangat rahasia" kepada WikiLeaks. Pengadilan atasnya masih berlangsung di Pengadilan Militer di Fort Meade. REUTERS/Jose Luis Magana

TEMPO.CO, London - Ibu Bradley Manning, pembocor rahasia Amerika Serikat pada Wikileaks, semalam berpesan pada prajurit Angkatan Darat AS itu untuk 'tidak pernah putus harapan'. Manning terancam menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Susan Manning mengatakan dia tahu dirinya mungkin tidak pernah melihat anaknya lagi setelah dinyatakan bersalah minggu lalu. Sidang di pengadilan militer mendakwa Bradley sebagai mata-mata yang "membantu musuh".

Dalam wawancara pertamanya sejak pemuda 25 tahun itu ditangkap karena mengekspos rahasia militer AS lebih dari tiga tahun yang lalu, Susan menyatakan dukungannya pada sang putra. "Aku tahu mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi tapi aku tahu kau akan bebas satu hari nanti. Aku mendoakanmu. Aku menyayangimu, Bradley, dan akan selalu menyayangimu."

Dia menceritakan bagaimana dia tidak akan pernah lupa kunjungan Bradley tahun 2006 ketika ia dirawat karena stroke berat di kota kelahirannya Haverfordwest, Pembrokeshire, Inggris. Bradley saat itu datang dengan mengenakan kaus bergambar ikon Superman. "Harap diingat, Bradley, kau akan selalu menjadi Superman-ku," katanya.

Dalam kunjungan itu pula, ia untuk pertama kalinya mengetahui bahwa anaknya adalah seorang gay.

Susan mengalami masalah kesehatan yang membuatnya tidak dapat mengunjungi anaknya di AS sejak Februari 2011. Ia juga enggan menyalakan televisi atau radio untuk mendengar perkembangan kasus anaknya. Sebaliknya, ia selalu meringkuk bak bola di kamarnya. Dia menutup tirai dan berbaring dalam gelap dengan ponsel di sisinya, agar tetap bisa berhubungan dengan adiknya Sharon Staples, 50 tahun.


Susan bertemu dengan ayah Bradley, Brian, di Haverfordwest. Saat itu ia ditempatkan di Barak Cawdor, di mana ia menjabat selama lima tahun sebagai seorang analis intelijen pada Angkatan Laut AS.

Mereka menikah setahun setelah bertemu untuk pertama kalinya. Ketika Brian kembali ke negara asalnya beberapa tahun kemudian, Susan dan putri mereka Casey, bergabung dengannya. Sembilan tahun kemudian, mereka pindah ke Oklahoma, dan Bradley lahir di sana.

Saat Bradley berusia 12 tahun, pernikahan orang tuanya kandas. Brian bertemu wanita lain dan mennikahinya. Bradley merasa tersisih setelah sang ayah lebih menyayangi anak tirinya yang usianya sebaya dengannya.

Staples, bibi yang merawat Bradley setelah pernikahan orang tuanya kandas menyatakan tak kaget ketika keponakannya ditangkap karena dituduh membocorkan rahasia AS. "Dia hanyalah seorang pemuda yang tak ingin ketidakadilan menari di depan matanya," katanya.

Ia menyatakan masa kecil keponakannya penuh dengan sandungan. "Masa kecilnya dikoyak oleh ketidakbahagiaan sejak usia sangat muda," katanya.

MAIL ONLINE | TRIP B



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya