Amerika Janji Akhiri Serangan Drone di Pakistan  

Reporter

Jumat, 2 Agustus 2013 16:39 WIB

Pesawat tanpa awak Drone X-47B

TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, berjanji mengakhiri serangan jet tanpa awak alias drone guna melawan militan Pakistan.

"Akan segera dilakukan," ucap Kerry di depan wartawan dalam acara jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Pakistan, Sartaj Azis, di Islamabad, Kamis, 1 Agustus 2013.

Sejumlah wartawan mengatakan, pernyataannya itu sengaja disampaikan Kerry sekaligus sebagai sebuah pesan guna menghapus sentimen anti-Amerika di Pakistan, selaku sekutu penting.

Dalam pertemuan dengan sejawatnya Sartaj Aziz, Kamis, 1 Agustus 2013, keduanya sepakat melakukan perudingan atas masalah-masalah keamanan di tingkat tinggi. Pada pertemuan tersebut, Kerry juga menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih, Nawaz Sharif, berkunjung ke Washington guna bertemu dengan Presiden Barack Obama.

"Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa hari ini, dengan waktu yang begitu cepat, kami sepakat melakukan dialog strategis, mendalam, dan komprehensif di antara kedua negara," ucap Kerry dalam sebuah acara jumpa pers bersama Azis di Islamabad.

Pada kesempatan itu, Kerry menerangkan, pembicaraan keduanya mencakup banyak isu antara AS dan Pakistan, termasuk masalah perbatasan dan ekonomi.

Kerry mengatakan kepada televisi Pakistan bahwa AS akan mengkhiri serangan di Pakistan dalam waktu dekat. "Saya yakin bahwa kami berada di jalur yang baik," ucapnya.

AS dan Pakistan terlibat dalam perbicangan tingkat tinggi mengenai keamanan dan program pembangunan pada 2010. Namun pembicaraan itu berhenti pada November 2011 setelah AS menyerang sebuah pos keamanan Pakistan di perbatasan Afganistan, yang menyebabkan 24 serdadu Pakistan tewas.

Sebelum itu, hubungan bilateral kedua negara sempat rontok akibat berbagai macam insiden, termasuk kasus penembakan dua warga Pakistan oleh petugas keamanan CIA di sebelah timur Kota Lahore dan penyerbuan milter AS terhadap Osama bin Ladin di Abbottabad.

BBC | GUARDIAN | CHOIRUL


Baca juga:
Anak Jenderal Pelanggar Jalur Busway Ber-IPK 1,26

Ahok: Saya Siap Mati Demi Konstitusi

Aksi Gagah Supir Transjakarta Tegur Penyerobot

Ini Aliran Duit Dalam Rekening Ahok

Roy Marten: Jokowi Pegang Indonesia, Ahok Jakarta

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya