Seorang pendukung pro-Mohamed Mursi membawa poster saat terjadi bentrokan dengan polisi huru-hara di jembatan 6 oktober di wilayah lapangan Ramsis, Kairo, Mesir, (15/7). REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Kairo - Pendukung presiden terguling Mohammad Mursi bergerak menuju fasilitas militer, Senin dinihari waktu setempat, 29 Juli 2013, saat ribuan demonstran tampak meninggalkan Masjid Rabaa al-Adawiya di sebelah utara Kairo.
Menurut laporan kantor berita Reuters, pergerakan itu berlangsung setelah Al-Ikhwanul Al-Muslimin mengeluarkan sebuah pernyataan yang berisi seruan supaya para pendukung Mursi menggeruduk markas besar intelijen militer Mesir.
Aksi ini bakal menjadi tantangan besar bagi Angkatan Bersenjata Mesir dan menimbulkan konfrontasi baru setelah puluhan orang tewas akibat bentrok dengan pasukan keamanan pada pekan lalu.
Reuters melaporkan, dalam aksinya, para demonstran mengusung gambar-gambar presiden terguling Mohammad Mursi dan meminta agar posisinya dikembalikan seperti sediakala, seraya berteriak-teriak, "Jiwa raga kami untuk Mursi."
Menanggapi seruan kelompok Al Ikhwan, pihak militer mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan seruan agar tidak mendekati fasilitas militer di mana pun dan markas intelijen militer.