TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menominasikan putri mantan presiden John F Kennedy, Caroline Kennedy, sebagai duta besar AS untuk Jepang. Gedung Putih mengumumkan nominasi itu Rabu sore.
Jika disetujui, dia akan membawa generasi ketiga dari keluarga politikus itu ke dalam korps diplomatik AS. Kakeknya Joseph P. Kennedy Sr adalah duta zaman Presiden Franklin D. Roosevelt untuk Inggris, sementara bibinya, Jean Kennedy Smith, adalah duta besar untuk Irlandia di bawah Presiden Bill Clinton.
Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan hari Kamis bahwa nominasi mencerminkan pentingnya Jepang bagi AS. Suga terutama memuji hubungan dekat Kennedy dengan Obama.
Caroline berusia enam tahun kurang lima hari saat ayahnya terbunuh pada 22 November 1963. Ibu tiga anak ini menghabiskan banyak waktunya di New York City, tempat dia berkarir sebagai pengacara dan penulis.
Caroline merupakan pendukung Obama sejak pria berdarah Kenya-AS ini mencalonkan diri sebagai presiden AS, bahkan sejak dari Konvensi Partai Demokrat 2008. Dia memainkan peran penting dalam pemilu, khususnya dalam menarik hati pemilih perempuan.
Jepang adalah salah satu mitra penting perdagangan AS, juga mitra militer. Sederet nama sohor pernah menjadi duta besar di negara itu, antara lain mantan Wakil Presiden Walter Mondale, mantan Ketua DPR Tom Foley, serta mantan Pemimpin Mayoritas Senat Mike Mansfield dan Howard Baker.
Caroline akan menggantikan John Roos, mantan pengacara Silicon Valley yang menjadi pengumpul dana kampanye Obama. Dia semula digadang menggantikan Hillary Clinton di senat, setelah istri Bill Clinton itu diangkat sebagai menteri luar negeri. Namun ia mundur untuk alasan yang tak diketahui dan menyerahkan kursi itu pada pamannya, Robert F. Kennedy.
FOX NEWS | TRIP B
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya