Snowden Resmi Ajukan Suaka ke Rusia

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 18 Juli 2013 06:19 WIB

Pembocor data intelijen Amerika Edward Snowden menunduk saat mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa aktivis HAM dan pejabat negara di bandara Moskow, Rusia (12/7). Ia sudah terjebak di zona transit bandara ini sejak 23 Juni. (AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina)

TEMPO.CO , Moskow:Edward Snowden, pembocor program intelijen Amerika Serikat, akhirnya mengajukan suaka kepada pemerintah Rusia, Selasa waktu setempat. Menurut pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, permintaan suaka sementara ini diajukan karena ia khawatir akan dianiaya dan disiksa jika dipulangkan ke Amerika Serikat.

Situs pembocor informasi rahasia, WikiLeaks, dan Dinas Federal Imigrasi Rusia membenarkan adanya permintaan suaka dari Snowden. Wikileaks adalah organisasi yang memberi nasihat dan membantu Snowden selama masa pelarian.

Menurut analis hukum di Moskow, dengan permintaan suaka ini, maka Pemerintah Rusia dapat mengeluarkan dokumen kepada Snowden sehingga memungkinkan dia bergerak bebas di sekitar Rusia setelah aplikasinya diproses Dinas Imigrasi. Proses suaka ini dapat memakan waktu hingga lima hari untuk kajian awal.

Pemeriksaan secara penuh atas permintaan suaka bisa memakan waktu hingga tiga bulan dan bisa diperpanjang sampai dua kali lipat jika badan itu merasa perlu lebih banyak waktu untuk menimbang baik-buruknya permintaan tersebut. Jika suaka dikabulkan, Snowden akan diizinkan tinggal dan bekerja di Rusia selama satu tahun, dan bisa diperpanjang lagi tahun berikutnya.

Kucherena mengatakan, ia bertemu mantan analis sistem badan intelijen Amerika, National Security Agency (NSA) itu di zona transit Bandara Sheremetyevo di Moskow, untuk memberinya nasihat hukum. Setelah pertemuan itulah Snowden mengajukan permintaan suaka.

Snowden terjebak di bandara itu sejak ia tiba dari Hong Kong pada 23 Juni. Dari sini, Snowden mengajukan suaka ke 21 negara, tapi baru tiga yang meresponsnya: Venezuela, Nikaragua, dan Bolivia. Namun karena paspor Amerikanya dicabut, proses untuk mencapai negara itu jadi rumit.

Saat bertemu aktivis hak asasi manusia di bandara Sheremetyevo, Jumat pekan lalu, Snowden mengatakan, ia akan mencari perlindungan sementara di Rusia sampai ia bisa terbang ke salah satu negara Amerika Latin yang telah menawarinya suaka itu.

Saat ditanya soal permintaan suaka ini, Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan kepastian. "Hubungan bilateral, menurut pendapat saya, jauh lebih penting daripada pertengkaran tentang kegiatan dinas rahasia, " kata Putin kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke kota timur Siberia, Chita, kemarin.

Namun Putin menegaskan, Snowden harus setuju untuk tak melakukan apa pun yang merugikan Amerika jika ingin mendapatkan suaka dari Rusia. Secara terpisah, Anatoly Kucherena mengatakan, Snowden akan memenuhi permintaan Putin itu.

CBS NEWS | REUTERS | ABC | ABDUL MANAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya