TEMPO.CO, MOSKOW--Pembocor data intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, mengundang sejumlah kelompok hak asasi manusia Rusia untuk melakukan pertemuan, Jumat 12 Juli 2013. Mereka bertemu di area transit Bandara Internasional Sheremetyevo di Moskow, tempat Snowden kini terjebak sejak tiba dari Hong Kong pada 23 Juni lalu.
Upaya pelarian Snowden dipastikan menjadi topik utama pertemuan tersebut.“Kami akan membahas langkah-langkah yang harus diambil melihat kondisi saya,” demikian Snowden menulis dalam suratnya kepada media seperti dilansir Reuters.
Sergei Nikitin, ketua Amnesty International Russia, mengatakan bersedia menemui Snowden bersama kelompok penggiat HAM lain seperti Human Rights Watch. Turut hadir dalam pertemuan tersebut pengacara kondang Rusia, Genrikh Padva.
Perwakilan Human Rights Watch Rusia, Tanya Lokshina, mengunggah pernyataan Snowden dalam akun Facebook-nya. Snowden kembali menyerang sikap Amerika Serikat yang mempersulit dirinya menerima suaka. “Ancaman ini bukan saja mengancam saya dan negara Amerika Latin, tapi juga setiap individu di dunia,” tulis pria berusia 30 tahun itu.
Pertemuan berlangsung dalam pengamanan ketat karena ancaman AS terhadap Snowden. Setiap undangan yang hadir diminta untuk menunjukkan print surat elektornik serta membawa identitas diri.
Venezuela, Bolivia dan Nikaragua sudah menawarkan suaka untuk Snowden. Kamis malam waktu setempat, Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua, menegaskan tawaran suaka untuk Snowden masih berlaku. “Komunikasi terakhir kami adalah pekan lalu. Sayangnya hingga kini kami belum menerima jawaban resmi,” ujar Jaua di sela-sela pertemuan menteri luar negeri Amerika Latin di Uruguay.
REUTERS | BBC | THE GUARDIAN | INTERFAX | SITA PLANASARI AQUADINI
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Baca Juga:
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Sefti Ingin Jenguk Fathanah di Bilik Asmara
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya