Edward Snowden: Whistle Blower atau Pengkhianat?

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 22 Juni 2013 23:32 WIB

Edward Snowden, seorang analis intelijen Amerika Serikat berusia 29 tahun, telah mengungkapkan dirinya sebagai sumber yang mengungkapkan telepon rahasia pemerintah Ameriksa Serikat dan program pengawasan internet. AP/The Guardian

TEMPO.CO, Washington - Washington - Edward Snowden menjadi selebriti dunia belakangan ini. Dari sebuah kamar hotel di Hongkong, akhir Mei lalu, ia membocorkan dua program rahasia badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA). Dua program itu meliputi pengumpulan rekaman telpon pelanggan Verizon dan penyadapan data ke server perusahaan raksasa internet Amerika seperti Google, Facebook, Microsoft, Apple dan sebagainya.

"Saya tidak ingin hidup dalam masyarakat yang melakukan hal semacam ini (penyadapan)... Saya tidak ingin hidup di dunia di mana segala sesuatu yang saya lakukan dan katakan, direkam. Itu bukan sesuatu yang saya bersedia untuk mendukungnya atau hidup di dalamnya," kata Snowden, soal alasannya membocorkan program rahasia itu. Snowden adalah mantan kontraktor NSA dan pernah menjadi pegawai dinas rahasia Amerika, Central Intelligence Agency (CIA).

Aksi Snowden ini mengguncang politik Amerika. Sebagian menyebut sikapnya heroik dan menjadikannya sebagai whistle blower (peniup peluit) karena membongkar kebijakan pemerintah yang mengancam privasi warga Amerika. Namun lainnya mengatakan sebaliknya. "Dia pengkhianat," kata jurubicara DPR Amerika, John Boehner.

Amerika, sudah bisa diduga, tak tinggal diam. Jaksa federal sudah memberitahu pengadilan federal di Alexandria soal tuntutan terhadap Snowden. Surat dari jaksa itu disampaikan 14 Juni, namun dibuka kepada publik oleh aparat penegak hukum pada Jumat 21 Juni 2013.

Senator Bill Nelson, yang juga anggota senior di Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyebut langkah Departemen Kehakiman Amerika itu untuk menegaskan pandangan bahwa aksi Snowden itu sebagai 'tindakan pengkhianatan'.

Snowden mengaku tahu risiko yang bakal dihadapinya. Ia kemungkinan bakal menghadapi penuntutan atau hal lebih buruk lainnya. "Saya menyadari bahwa saya bisa menderita atas tindakan saya," kata Snowden, kepada wartawan Guardian, Glenn Greenwald, awal Juni lalu.

Ini bukan kasus pertama bagi pembocor rahasia, juga whsitle blower, di proses hukum. Kasus yang saat ini sedang berlangsung pengadilannya adalah Bradley Manning. Analis militer itu diadili karena membocorkan sekitar 10 ribu memo rahasia Departemen Luar Negeri Amerika ke laman Wikileaks.

Sebutan whistleblower untuk Snowden juga menjadi debat tersendiri. "Mengapa media menggunakan kata simpatik 'whistle blower' untuk Snowden yang membocorkan program rahasia NSA? Dia melanggar hukum dan membuat kita kurang aman," kata Richard Haass, diplomat Amerika dan presiden Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika, dalam akun twitternya.

Profesor Richard E. Moberly, dekan University of Nebraska College of Law mengatakan, Undang-Undang Federal secara luas melindungi whistle blower tapi dengan satu pengecualian, yaitu untuk pegawai yang mengetahui rahasia rahasia negara. Berdasarkan undang-undang, pegawai intelijen memiliki sistem sendiri untuk melaporkan aktivitas yang mereka yakini melanggar hukum atau tidak etis, yaitu dengan melaporkannya kepada Kongres atau inspektur jenderal.

Greenwald mengaku tak heran dengan sikap pemerintah Amerika soal Snowden. "Setiap kali ada whistle blower, seseorang yang mengekspos kesalahan pemerintah, taktik pemerintah adalah mencoba mengutuknya sebagai pengkhianat," kata dia.

Guardian | NBC | Abdul Manan

Berita Terkait
Edward Snowden, Pria Bersandi VERAX
Snowden Dituntut dengan Undang-Undang Spionase
NSA Bisa Akses Data ke Perusahaan Raksasa Internet
NSA Kumpulkan Catatan Telepon Pelanggan Verizon AS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya