PBB: 5.000 Nyawa Melayang Setiap Bulan di Suriah

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 14 Juni 2013 08:30 WIB

Kota Qusayr, Suriah. Al-Qusayr Media Centre

TEMPO.CO, Jenewa - Konflik bersenjata di Suriah kian mengerikan. Sebuah laporan teranyar dari markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, menyebutkan lebih dari 93 ribu orang telah tewas dalam konflik berdarah yang berlangsung sejak Maret 2011 itu. Di antara puluhan ribu nyawa yang melayang itu, 1.700 ribu korban tewas merupakan bocah berumur di bawah 10 tahun. “Sebanyak 80 persen dari total jumlah korban yang mati adalah lelaki,” kata Navi Pillay, Kepala Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Hak Asasi Manusia, kemarin.


Menurut Pillay, belakangan, kekerasan dan kebrutalan dalam konflik Suriah kian menjadi. Setidaknya, sejak Juli tahun lalu, menurut catatan organisasinya, laju kematian dalam konflik di negara itu mencapai angka 5.000 orang per bulan. Kota Allepo dan daerah pinggiran Damaskus, menurut survei PBB, merupakan wilayah paling mematikan dan menjadi ladang kematian. “Laporan ini dibuat pada perkiraan minimal. Kami prediksikan jumlah di lapangan jauh lebih banyak daripada yang dipresentasikan,” ujar dia.


Menurut Pillay, survei terakhir yang dilakukan lembaganya melansir bahwa pasukan pemberontak kini sedang berada dalam kondisi yang sangat rentan. Selain masalah perang, mereka menghadapi krisis, baik logistik maupun mental. Walhasil, tak banyak perundingan damai yang bisa dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.


Dalam rencana PBB, perundingan damai terus diupayakan. Menurut kabar terakhir, pembicaraan soal perdamaian di Suriah bakal difasilitasi oleh organisasi seluruh bangsa-bangsa di dunia itu. Pada 25 Juni mendatang, utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, bakal bertemu dengan Amerika Serikat dan Rusia untuk membicarakan rencana perundingan Suriah.


Sementara itu, perwakilan khusus PBB untuk urusan anak-anak, Leila Zerrougui, mengungkapkan hal yang cukup mencengangkan. Berdasarkan temuannya, saat ini anak-anak merupakan korban yang paling sengsara dalam konflik di Suriah. “Tak jarang mereka ditemukan tewas setelah direkrut sebagai operator bom bunuh diri,” kata dia.


Advertising
Advertising

Saat ini, tutur Leila, 2.000 anak membutuhkan pendampingan. Sebagian besar dari mereka mengalami guncangan jiwa karena digunakan sebagai martir oleh para kombatan. “Peran mereka minimal mencuri informasi. Kedua belah pihak menggunakan anak-anak sebagai tumbal,” katanya.


Konflik Suriah berawal dari sebuah gerakan perlawanan pada Maret 2011. Konflik mematikan ini masih merupakan bagian dari Revolusi Musim Semi di jazirah Arab, yang dimulai dari Tunisia. Namun, di Suriah, yang dikuasai Presiden Bashar al-Assad, semuanya berjalan lebih buruk. Perang saudara itu kini sudah merenggut puluhan ribu nyawa yang tak berdosa.


REUTERS | BBC | Sandy Indra Pratama
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:

Barca Tawar Torres Rp 263 miliar

MU Berharap Bale ke Real Madrid

Messi Dituding Menggelapkan Pajak Rp 52 Miliar

PSG Bidik Andre Villas-Boas

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya