Skandal Seks Guncang Kemlu AS

Reporter

Rabu, 12 Juni 2013 19:12 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mendapatkan hadiah helm football. AP/State Department

TEMPO.CO, Washington—Hasil investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menemukan sejumlah kasus skandal seks yang melibatkan para diplomat. Laporan rahasia ini terkuak ke publik setelah dilansir oleh reporter John Miller dari televisi CBS News, awal pekan ini.

Berdasarkan laporan tersebut, terdapat upaya menutu-nutupi dan memanipulasi skandal ini agar menguntungkan para pelaku. Salah satu kasus yang cukup besar adalah hasil penyelidikan pada 2011 yang menyebutkan seorang duta besar diduga menjadi beking praktik prostitusi. Sang dipolmat itu juga dituding kerap menggunakan pekerja seks di bawah umur.

Sumber CBS mengungkapkan sang duta besar sempat dipanggil ke Washington DC untuk menemui Wakil Menteri Luar Negeri bidang Manajemen, Patrick Kennedy. Namun ia tetap dibiarkan bertugas kembali. Walaupun CBS tak menyebutkan nama sang duta besar, harian New York Post melaporkan Selasa lalu bahwa diplomat itu adalah Howard Gutman, Duta Besar Amerika Serikat untuk Belgia.

Gutman langsung membantah...
<!--more-->
Gutman langsung membantah tudingan tersebut. “Saya marah dan kecewa karena tuduhan tak berdasar itu merusakpekerjaan saya selama empat tahun di Belgia,” kata Gutman. Ia menegaskan rumah dinasnya yang terletak di sebuah taman di Brussels tidak pernah menjadi lokasi prostitusi.

Kementerian Luar Negeri dalam kesempatan terpisah berjanji akan menyelidiki laporan ini. Jen Psaki, juru bicara Kemlu AS, mengungkapkan pihaknya akan merekrut bekas pejabat hukum untuk membantu penyelidikan ini. Tapi Psaki menegaskan skandal seks ini hanyalah kasuistik. “Bukan endemi,” ujarnya kepada wartawan.

Gedung Putih pun bereaksi keras atas laporan itu. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, menegaskan Presiden Barack Obama tidak akan menoleransi tindakan tercela pejabatnya. Tetapi Carney menolak berbicara spesifik mengenai tuduhan terhadap Gutman. “Kami akan menerapkan praduga tak bersalah sebelum semua fakta terkumpul.”

Selain dugaan terhadap Gutman, laporan ini juga menyebutkan delapan kasus lain. Seorang pejabat keamanan Kementerian Luar Negeri AS di Beirut melakukan pelecehan seksual terhadpa seorang penjaga kedutaan. Ada pula tudingan beberapa staf keamanan bekas Menteri Hillary Clinton menyewa pekerja seks saat kunjungan luar negeri.

CBS | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya