Pembangunan Masjid di Yunani Diprotes Ultra-Kanan

Reporter

Senin, 27 Mei 2013 14:48 WIB

Seorang demonstran memegang bendera Yunani, saat berunjukrasa memprotes pembangunan measjid di Athena (27/5). REUTERS/Yannis Behrakis

TEMPO.CO, Athena - Sejumlah anggota Front Nasional, kelompok ultra-kanan, berunjuk rasa memprotes rencana pemerintahan Yunani membangun Masjid Agung di Ibu Kota Athena, Ahad, 26 Mei 2013.

Dana pembangunan tempat ibadah umat Islam ini akan diambilkan dari anggaran negara sebesar kurang lebih satu juta euro atau sekitar Rp 12,7 miliar. Menurut pemrotes, rencana tersebut harus dibatalkan karena negara sedang dilanda krisis keuangan. Namun demikian, pembangunan tetap berjalan sesuai rencana yang akan dimulai tahun depan.

Para pengunjuk rasa yang terserak di jalanan pada Ahad, 26 Mei 2013, termasuk seorang perempuan bertelanjang badan, mengibar-kibarkan bendera Yunani sembari berteriak-teriak. "Kami tidak ingin ada syariah (hukum Islam), kami ingin Yunani dan Ortodoks." Suara lantang lainnya, "Tidak boleh untuk masjid, berikan uang itu untuk (pembangunan) sekolah."

Emmanouil Konstas, Sekretaris Jenderal Front Nasional, mengatakan, rencana pembangunan pusat kegiatan agama itu sesungguhnya tidak bisa diterima. Menurutnya, pemerintah seharusnya menahan diri untuk tidak melayani agama para kaum imigran sementara saat ini negara dalam keadaan krisis.

"Bagaiamanapun juga, rencana tersebut tidak bisa diterima," jelas Konstas. Dia melanjutkan, "Agama yang dianut oleh ratusan ribu imigran gelap seharusnya tidak menjadi perhatian pemerintah. Mereka justru harus diusir sejak mereka datang ke sini secara ilegal. Dan, bagi mereka yang datang ke sini secara legal, pemerintah cukup menyediakan tempat salat bagi mereka."

Dalam kondisi krisis seperti ini, jelas Konstas, keputusan pemerintah yang ngotot menghabiskan uang negara untuk pembangunan masjid jelas tidak bisa diterima.

Athena adalah satu-satunya ibu kota negara anggota Uni Eropa yang tidak memiliki Masjid Agung. Warga setempat (Athena) yang turut dalam unjuk rasa jalanan mengatakan, mereka takut umat Islam dapat menambah angka pengangguran. Menurutnya, kaum imigran yang memasuki Yunani berasal dari bangsa-bangsa di Laut Tengah secara ilegal . Mereka melakukan kejahatan di lingkungan warga."
AL JAZEERA | CHOIRUL

Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS

Ciuman Massal sebagai Protes

Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul

Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan






Berita terkait

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

22 Mei 2017

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

Presiden Pavlopoulos akan mengunjungi Ecumenical Patriarchate, gereja ortodoks di Istanbul.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

14 Mei 2017

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

Belum diketahui penyebab kereta api keluar dari rel.

Baca Selengkapnya

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

25 Februari 2017

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

Delapan anggota militer Turki terbang ke Yunani dengan helikopter pada 2016 usai gagal melancarkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Selengkapnya

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

12 Februari 2017

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram.

Baca Selengkapnya

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

27 Januari 2017

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

13 Januari 2017

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

"Jumlah korban meninggal untuk tahun ini mencapai 27 orang," katanya.

Baca Selengkapnya

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

4 Mei 2016

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

Anonymous, kelompok peretas, menyerang sistem komputerisasi bank sentral Yunani kemarin, 3 Mei 2016.

Baca Selengkapnya

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

23 Maret 2016

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

Dua pengungsi yang tinggal di kamp Idomeni, Yunani, membakar diri sendiri saat berlangsung protes pengungsi.

Baca Selengkapnya

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

20 Maret 2016

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

Kondisi kamp Idomeni, kata Kouroublis, sangat kumuh dan tidak layak huni serta begitu menyedihkan bagi pengungsi dari Suriah dan Irak.

Baca Selengkapnya