Delapan bom mobil meledak di distrik utama yang dihuni kaum Syiah di ibu kota Irak, Bagdad, menewaskan 20 orang pada Senin, 20 Mei 2013. Dalam waktu hampir bersamaan, jelas polisi dan petugas kesehatan, terjadi serangan bom di sebelah selatan Kota Basra mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Dua bom mobil dilaporkan juga menghantam Basra, kota yang dihuni mayoritas kaum Syiah terletak di sebelah selatan negara berjarak 420 kilometer tenggara Bagdad. Bom pertama menghantam kota tetangganya, Hananiya, di dekat sebuah pasar dan rumah makan. "Sedangkan bom kedua meledak di dalam sebuah terminal bus di Lapangan Saad," kata polisi dan petugas medis.
Menurut hitungan PBB, lebih dari 700 orang tewas di Irak pada April 2013. "Ini merupakan angka tertinggi dalam hampir lima tahun terakhir," demikian data PBB.
Kaum minoritas Sunni merasa disakiti oleh dominasi Syiah sejak kejatuhan Saddam Hussein oleh pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat pada 2003. Koresponden Al Jazeera, Omar al-Saleh, melaporkan dari sebelah utara Kota Erbil dan mengutip keterangan sumber-sumber kepolisian, sedikitnya delapan bom mobil meledak.
Dia katakan, kekerasan di Irak terus berlanjut dalam beberapa pekan ini. "Beberapa pekan lalu, lebih dari 150 orang telah tewas. Menurut pemerintah, kekerasan itu dipicu oleh masalah sektarian," kata al-Saleh.
Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas tragedi serangkaian ledakan bom mematikan itu. "Pemerintah dengan cepat mengarahkan telunjuk jarinya ke kelompok-kelompok yang memiliki kaitan dengan al-Qaeda," lapor al-Saleh.