Sejumlah warga berkumpul di lokasi ledakan bom mobil di Shula, Bagdad, Irak (21/5). Peristiwa yang terjadi kemarin itu, menewaskan 41 orang dan mencederai 76 lainnya. Foto: AP/Hadi Mizban
TEMPO.CO, Baghdad - Sejumlah pria bersenjata menggunakan senjata peredam suara menembak mati 12 pengunjung kedai minuman keras di Baghdad, ibu kota Irak, Selasa, 14 Mei 2013. "Empat orang tewas di tempat," kata petugas keamanan dan medis.
"Para pelaku dalam aksi penyerangan mengendarai empat kendaraan, sebelumnya mereka sempat dihentikan oleh polisi di pos pemeriksaan di kawasan Zayouna, Baghdad," kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri. "Mereka kemudian menembak mati 12 orang yang sedang berada di dalam kedai alkohol," tambahnya.
Alkohol merupakan minuman yang diharamkan dalam Islam. Sejumla toko minuman keras di Bagdad yang dimiliki oleh kelompok minoritas kerap menjadi sasaran serangan kelompok-kelompok fundamentalis.
Sejumlah laporan menyebutkan, para menyerang melakukan aksi brutal saat kedai sibuk melayani sejumlah pelanggan. Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawan atas serangan mematikan itu.
Polisi dalam keterangannya kepada media mengatakan, kedai tersebut dibangun kembali setelah mendapatkan serangan bom pada tahun lalu. Sejak kejatuhan Saddam Hussein, kedai-kedai yang meyediakan minuman keras berkali-kali menjadi sasaran serangan, termasuk kedai alkohol di Bagdad dan kota-kota di sekitarnya. Meskipun demikian, angka kekerasan di Irak turun drastis dari puncaknya pada 2006-2007.