TEMPO.CO, Dubai - Iran menyerukan kepada para pemimpin di kawasan ini untuk bersatu melawan Israel setelah negara itu menyerang Suriah. Pemerintah Tehran juga mengatakan siap untuk melatih tentara pemerintah Damaskus.
Israel melancarkan serangan udara kedua di Suriah, Minggu 5 Mei 2013. Serangan itu, kata seorang sumber intelijen Barat, menargetkan rudal Iran yang dipasok ke Hezbollah, koleganya di Lebanon.
Tehran, dalam pernyataan yang disiarkan oleh media Iran, Press TV, Minggu 5 Mei 2013, membantah tudingan bahwa serangan Israel itu ditujukan kepada "rudal yang diperuntukkan bagi pejuang Hizbullah di Lebanon."
Iran telah mendukung sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam usahanya untuk menekan pemberontakan yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Teheran dan Damaskus menyebut pemberontakan itu dilancarkan oleh negara Barat yang didukung "teroris".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mendesak negara-negara di kawasan ini untuk berdiri bersama-sama menghadapi "serangan" ini.
Komandan Angkatan Darat Iran Ahmad Reza Pourdastan, Minggu 5 Mei 2013, mengatakan, Suriah memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri.
"Suriah memiliki tentara yang kuat dan dengan struktur dan pengalaman yang memadai untuk menghadapi rezim Zionis (Israel) dan pasti dapat mempertahankan diri dan tidak ada kebutuhan untuk diintervensi oleh negara lain," kata Pourdastan seperti dikutip kantor berita Fars. "Tetapi jika mereka membutuhkan pelatihan, kita dapat membantu mereka."
Iran membantah mendukung militer Assad, meskipun para diplomat Barat mengatakan bahwa senjata Iran dikirim ke Suriah melalui Irak, Turki, dan Lebanon.
Serangan udara pertama Israel terhadap Suriah terjadi Rabu, 31 Januari 2013. Menurut diplomat Barat, pesawat tempur Israel itu membom sebuah konvoi truk pengangkut senjata yang akan dikirim ke Hezbollah, di dekat perbatasan Suriah dengan Lebanon.
Reuters | Abdul Manan
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya