Bom Boston, FBI Harus Jawab 5 Hal Ini

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 23 April 2013 10:30 WIB

Sejumlah anggota tim SWAT mengarahkan senjatanya pada sebuah gedung apartemen dalam pemburuan salah satu pelaku bom dalam acara lari marathon di Watertown, Massachusetts, Boston, Amerika, (19/4). REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan tersangka pelaku peledakan bom Boston Marathon Jumat lalu mengakhiri mimpi buruk di negara tersebut. Namun para penyidik masih perlu menjawab beberapa hal. Mereka mempunyai jutaan pertanyaan yang perlu dijawab,” kata Gubernur Massachusetts Deval Patrick.

Jawaban itu dapat membantu pemerintah menjelaskan kenapa kedua pemuda itu melakukan ledakan semacam itu dan bagaimana pencegahan terhadap aksi serupa yang dianggap sebagai serangan teroris.

1. Apakah para tersangka melakukannya sendiri?

Sampai kini tak ada indikasi Tamerland dan Dzhokhar Tsarnaev sebagai anggota kelompok teroris. Namun kemungkinannya masih belum dikeluarkan. Jika kemudian tersangka peledakan bom Bostom tidak terkait jaringan teroris, saudaranya mungkin bisa menjelaskan.

Pejabat setempat mungkin tidak mempunyai semua jawaban mengenai Tamerlan, 26 tahun, yang tewas dalam penyerbuan Jumat lalu. Dzhokhar mungkin bisa menjawab jika dia bisa berbicara. Namun dia terluka pada bagian leher sehingga bisa jadi tak dapat berbicara lagi. Pengamat keamanan nasional, Peter Bergen, kepada CNN mengatakan, data e-mail dua bersaudara ini akan sangat penting dalam penyelidikan guna mencari jawaban itu.

Selanjutnya: 2. Apa yang dikerjakan Tamerlan...
<!--more-->

2. Apa yang dikerjakan Tamerlan Tsarnaev di Rusia?

Kepergian enam bersaudara ini ke Rusia sepanjang awal tahun 2012 bisa menjadi poin penting dalam penyelidikan ini. Ayah mereka mengatakan, Tamerlan Tsarnaev selalu bersamanya sepanjang perjalanan.

Namun penyelidik tak mengesampingkan kemungkinan dia bertemu dengan orang lain di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan, Rusia, tempat ayahnya tinggal hari ini. “Apa yang saya prihatinkan ketika ia pergi ke sana. Dia yang sangat baik mungkin telah menjadi radikal dan dilatih oleh pemberontak Chechnya,” kata Rep Michael McCoul, seorang republikan dari Texas, yang merupakan Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri.

Bibinya mengatakan, perjalanan ini dilakukan tersangka yang merupakan seorang petinju berprestasi menjadi sangat religius. Sekembali dari perjalanan itu, Tamerlan Tsarnaev mulai membuat link channel di YouTube untuk berbagai jenis video. Dua di antaranya diunggah di bawah kategori terorrists, yang kemudian dihapus. Tak jelas siapa yang melakukannya.

Analis CNN menyatakan, mengenai penghapusan satu video YouTube itu karena berkaitan dengan nama Abu Dujana, yang nama aslinya adalah Gadzhimurad Dolgatov. Petugas Keamanan Rusia membunuh Dolgatov Desember lalu dalam penyerangan ke sebuah apartmen di Makhachkala.

McCaul mengatakan, penyidik juga akan terus mencari ke mana Tamerlan melakukan perjalanan ke wilayah utara Caucasus.

Selanjutnya: 3. Bagaimana Dzhokhar Tsarnaev berubah...
<!--more-->


3. Bagaimana Dzhokhar Tsarnaev berubah dari lovely kid menjadi tersangka teroris?


Setelah FBI menyebut dua tersangka pada Kamis malam, beberapa orang yang mengenalnya, terutama teman dekatnya, tak percaya mengenai apa yang dilakukan Dzhokhar Tsarnaev. Dia merupakan "a lovely, lovely kid," kata Larry Aaronson, guru sekolah menengah Tsarnaev. Aaronson mendeskripsikan lelaki itu baik, perhatian, dan riang.

Ruslan Tsarni, pamannya–yang menjadi sorotan setelah memanggil anak itu sebagai losers–mengatakan dia percaya Tamerlan Tsarnaev mempengaruhi adiknya. Penyidik akan mencari ke mana kasus ini.

Beberapa teman dekat percaya Dzhokhar Tsarnaev telah dicuci otaknya oleh Tamerlan. "Yang bisa saya katakan adalah saya pikir saudaranya menyuruhnya untuk itu," kata Peter Tenzin, kapten tim gulat SMA Dzhokhar. "Tidak ada cara, sih, bahwa ia akan melakukannya. Secara mental, dia bukan tipe pria semacam itu."

Selanjutnya: 4. Kenapa FBI belum melacak Tamerlan?


<!--more-->

4. Kenapa FBI belum melacak Tamerlan?

Tamerlan Tsarnaev dipercaya menjadi pengikut Islam radikal. FBI mengklaim agennya telah mewawancarai Tamerlan pada 2011. Namun, menurut pemerintah Amerika Serikat, Rusia tak menjelaskan seberapa dalam informasi yang hendak digali dari FBI.

Dengan demikian, sejumlah pihak merasa heran kenapa FBI tak memasukkan keduanya dalam radar pantauan, terutama setelah perjalanan enam bulan ke wilayah utara Rusia.

“Orang ini ditunjuk oleh pemerintah asing sebagai orang yang berbahaya. Dia pernah diwawancarai FBI... lalu, dia pergi ke Rusia... kenapa dia tidak diwawancarai ketika kembali di bandara, ketika dia tiba atau setelahnya?” kata Senator Demokrat, Chuck Schumer, dari New York kepada CNN

Senator Republik, Lindsey Graham, juga mengutarakan keprihatinan yang sama mengenai cara perlakuan FBI kepada Tamerlan Tsarnaev. Namun senator dari Carolina Selatan itu menarik kembali kritiknya Senin lalu, dengan mengatakan, mungkin ada kesalahan ejaan dalam dokumen perjalanan Tsarnaev.

Banyak pegiat hukum mempertanyakan, seharusnya FBI bisa melakukan hal yang lebih. "Saya pikir akan menjadi banyak pertanyaan mengenai hal ini, itu akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang dan mungkin lebih lama dari itu," kata Michael Capuano dari Massachusetts. "Seperti dalam keadaan semacamnya, saya punya keyakinan FBI dan agensi lainnya akan melakukan tugas mereka. Dapatkah mereka meningkatkan pekerjaan mereka ke depan? Tentunya."

Selanjutnya: 5. Kenapa tersangka membunuh polisi?
<!--more-->
5. Kenapa tersangka membunuh polisi?


Ini juga merupakan serpihan yang hilang. Polisi tidak mengetahui alasan Sean Collier, polisi muda MIT, terbunuh—yang dituduhkan kepada Tsarnaev bersaudara.

Menurut Kepala Kepolisian Watertown, Edward Duveau, Collier berada di dalam mobil polisi Kamis malam, setelah merespons penggilan darurat, saat dia tertembak dan tewas di dekat kampus MIT.

"Tampaknya tersangka didekati dari belakang... kemudian menembak 4-5 kali ke mobil patroli," kata Komisaris Cambridge Robert Haas kepada CNN Newsroom, Senin. Tak lama setelah itu, tersangka melarikan diri sekitar 1 mil sebelum kemudian beradu tembak dengan polisi. Tamerlan Tsarnaev tewas dalam baku tembak ini.

Menurur Haas, motif pembunuhan Collier tidak diketahui. "Kami benar-benar tidak tahu sekarang ini."

CNN | WANTO

Topik Terhangat:

Ujian Nasional |
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya