TEMPO.CO, Jakarta - Dzhokhar dan Tamerlan Tsarnaev teridentifikasi sebagai tersangka bom Boston Marathon. keduanya sempat kucing-kucingan dan adu tembak dengan tim antiteroris SWAT serta polisi federal FBI, Jumat, 19 April 2013. Dalam peristiwa itu, Tamerlan tewas tertembak, sedangkan Dzhokhar tertangkap dengan kondisi luka-luka.
Larry Aaronson, guru Dzhokhar Tsarnaev di SMA, terkejut mendengar keterlibatan bekas anak didiknya. Kata dia, Dzhokhar dikenal sebagai pemuda yang tak pernah membuat masalah. "Dia suka olahraga dan atlet yang hebat," kata Aaronson.
Pendapat tak jauh beda datang dari paman Tsarnaev, Ruslan Tsarni. Ia menyatakan cukup kaget mengetahui keponakannya terlibat dalam bom Boston. Sebab, pemuda 19 tahun itu ia kenal sebagai anak yang sopan. "Mungkin kakaknya yang mempengaruhi dia," ujar Tsarni.
Si paman sendiri cukup yakin bila Dzhokhar yang dikenalnya tidak pernah berpikir mencelakai orang tak bersalah. Namun, lain halnya dengan Tamerlan. Kata Tsarni, ada perubahan pada diri Tamerlan dalam beberapa tahun terakhir. "Tamerlan terlihat berbeda, seperti mengikuti suatu aliran," kata Tsarni. Tamerlan sering berbicara hal-hal religius. "Saya menanyakan aliran apa yang dia ikuti, Tamerlan menjawab, semacam jihad."
Sehari setelah ledakan bom di ajang Boston Marathon, Dzhokhar mendatangi bengkel mobil Gilberto Junior. Dzhokhar datang untuk mengambil mobilnya yang sedang Junior perbaiki. Padahal, mobil Dzhokhar belum selesai pengerjaannya. Menurut Junior, waktu itu Dzhokhar terlihat gugup. "Dia menggigiti kuku tangannya, menggoyang-goyangkan kakinya, dan saya menyadari dia sedang gelisah," kata Junior.
Tamerlan dan Dzhokhar merupakan kakak beradik etnis Chechens yang berimigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya sekitar satu dekade yang lalu. Mereka melarikan diri dari kericuhan antara pemerintah Rusia dengan kaum separatis, kelompok pemberontak etnis Chechen muslim.
CBSNEWS | NIEKE INDRIETTA
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Terpopuler:
Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS
Gempa Cina, Reporter Ini Liputan Berbaju Pengantin
Perkosaan Keji di India, Korbannya Bocah 5 Tahun
Kim Jong-Un Ternyata Fan Berat Van Damme
Setelah Bom Boston, Ada Tembakan di Denver
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya