Tamerlan Tsarnaev Pernah Bicara Soal Jihad  

Reporter

Senin, 22 April 2013 14:21 WIB

Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Tamerlan Tsarnaev, tersangka bom Boston yang tewas tertembak saat diringkus polisi, pernah mengungkapkan ketertarikannya soal jihad. Tamerlan adalah kakak Dzhokhar Tsarnaev, yang juga diduga sebagai tersangka bom Boston Marathon.

Paman dua bersaudara Tsarnaev, Ruslan Tsarni, menceritakan ada perubahan pada diri Tamerlan dalam beberapa tahun terakhir. Pria 26 tahun itu jadi sering berbicara hal religius. "Tamerlan terlihat berbeda, seperti mengikuti suatu aliran," kata Tsarni. Ia pun menanyakan ke Tamerlan soal aliran yang diikutinya. "Semacam jihad," kata Tsarni mengutip kalimat Tamerlan.

Bahkan, selama setahun terakhir, Tamerlan banyak mengunduh video jihad ke situs YouTube melalui akun miliknya. Namun soal Dzhokhar, Tsarni mengatakan cukup kaget kala mengetahui keterlibatannya. Sebab, Tsarni mengenal Dzhokhar sebagai anak sopan. Ia pun yakin pribadi Dzhokhar yang dikenalnya tak akan pernah terpikir untuk mencelakai orang tak bersalah. "Mungkin kakaknya yang mempengaruhi dia," ujar Tsarni.

Tamerlan dan Dzhokhar, kakak beradik etnis Chechens, berimigrasi ke Amerika Serikat sekitar satu dekade lalu. Bersama keluarganya, mereka melarikan diri dari kericuhan antara pemerintah Rusia dengan kaum separatis, kelompok pemberontak etnis Chechen muslim.

Di Amerika, Tamerlan menikahi perempuan lokal dan memiliki satu putri. Meski tidak pernah lulus, dia pernah duduk di sekolah teknik Bunker Hill Community College. Ia juga jago olahraga boxing. Bahkan, Tamerlan pernah memenangkan pertandingan New England Golden Gloves, kelas berat.

Julian Pollard, kawan sekamar Tamerlan kala mengikuti turnamen boxing, mengenalnya sebagai orang yang percaya diri. Pollard mengingat Tamerlan sebagai orang yang hanya bicara soal keyakinannya. "Tamerlan yakin dengan kemampuannya dan tak malu-malu," kata Pollard. "Dia juga sangat tertarik dengan agamanya."

Tamerlan tewas kala tim antiteroris SWAT dan polisi Federal memburunya. Bersama Dzhokhar, Tamerlan sempat beradu tembak dengan polisi. Sedangkan Dzhokar telah mendekam dalam tahanan dengan luka di tenggorokan.

CBSNEWS | NIEKE INDRIETTA


Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Terpopuler:

Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS

Gempa Cina, Reporter Ini Liputan Berbaju Pengantin

Perkosaan Keji di India, Korbannya Bocah 5 Tahun

Kim Jong-Un Ternyata Fan Berat Van Damme

Setelah Bom Boston, Ada Tembakan di Denver

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya