FBI Pernah Wawancarai Tersangka Bom Boston

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 20 April 2013 10:28 WIB

Pelaku bom dalam lari marathon di Boston, Dzhokhar A. Tsarnaev. (AP Photo/Boston Regional Intelligence Center)

TEMPO.CO, Jakarta- Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev, dua remaja yang diduga menjadi pelaku pengeboman di ajang Maraton Boston, ternyata pernah didatangi FBI pada 2011 lalu. Informasi ini keluar setelah orang tua Tamerlan dan Dzhokhar berbicara ke media pemerintah Rusia.

"FBI mendatangi anak-anak kami sebanyak dua atau tiga kali," kata Anzor Tsarnaev ke kantor berita RIA Novosti. "Mereka bertanya, apakah kalian orang Chechnya? Apakah ada yang melecehkan kalian?"

Setelah pertemuan itu, kata Tsarnaev, penyidik FBI kembali menyambagi Tamerlan. Tsarnaev sendiri mengaku tidak tahu mengapa FBI begitu getol berbicara dengan anaknya. "Saya tidak tahu apa yang Tamerlan telah lakukan atau apa yang sedang terjadi."

Ketika Tamerlan berbicara dengan FBI, Tsarnaev sempat mendengar pembicaraan mereka. Si investigator berkata ke Tamerlan bahwa FBI mengetahui segala buku bacaan siswa Bunker Hill Community College, Boston itu. "Kata FBI ke Tamerlan, kami tahu yang Anda minum, Anda makan, dan ke mana Anda pergi," cerita Tsarnaev seperti yang dikutip CNN, Sabtu, 20 April 2013.

Kata ibu Tamerlan, Zubeidat Tsarnaev, ke Russia Today, FBI sudah memeriksa Tamerlan selama tiga sampai lima tahun. Para penyidik itu mengikuti gerak-gerik anaknya. Bahkan, mereka mengetahui situs internet yang Tamerlan kunjungi. "FBI takut dengan anak saya," kata Zubeidat Tsarnaev. "Karena dia seorang pemimpin dan kerap berbicara tentang Islam."

Kepada Anzor Tsarnaev, penyidik FBI pernah mengatakan bahwa semua hanya pemeriksaan rutin. "Mereka bilang hanya mencegah adanya bom di Boston, sehingga anak-anak bisa tenang ke sekolah," kata Anzor.

Tamerlan Tsarneav kini telah tewas akibat luka tembak. Jenazahnya dibawa ke Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston. Sedangkan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, telah tertangkap. Dzhokhar diringkus ketika bersembunyi di sebuah perahu yang tertambat di halaman belakang sebuah rumah di Watertown.

CNN | CORNILA

Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya