TEMPO.CO, Jakarta - Bom meledak menjelang garis akhir maraton di Boston, Amerika Serikat, Senin sore waktu setempat, 15 April 2013. Tiga orang tewas dan 144 orang dilaporkan luka.
Ledakan diketahui terjadi sebanyak dua kali dengan rentang 12 detik. Saksi melaporkan kekacauan ketika ribuan orang yang bergembira menyambut pelari sama-sama terpana sebelum akhirnya berlarian mencari perlindungan. Tim SAR dibantu penonton bergegas untuk membantu korban yang cedera.
Maraton di Boston disebut sebagai event besar yang diikuti 23.326 pelari maraton profesional dan amatir. Ada dua peserta dari Indonesia, yaitu Wati Hlusak dari Minnesotta dan Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional Jerry Ng.
Ledakan bom mengguncang lomba. Ada 17.584 yang telah menyelesaikan perlombaan dan masih ada 4.496 peserta belum menyelesaikan lomba. (Lihat juga: VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston)
1. 15 April 2013 pukul 09.00 AM
Maraton mulai dengan dibuka oleh peserta kelompok penyandang cacat.
2. 09.32 AM
Peserta maraton perempuan profesional mulai.
3. 10.00 AM
Peserta maraton laki-laki profesional serta peserta amatir gelombang pertama mulai.
4. 10.20 AM
Gelombang kedua peserta maraton amatir berangkat.
5. 10.40 AM
Gelombang ketiga peserta maraton amatir dimulai.
6. 11.58 AM
Juara dari kategori perempuan melewati garis finis. Rita Jeptoo dari Kenya mencatatkan waktu 2:26:25.
7. 12.10 PM
Juara dari kategori perempuan melewati garis finis. Lelisa Desisa dari Etiopia mencatatkan waktu 2:10:22.
8. 02.55 PM (pukul 01.55 WIB, Selasa, 16 April 2013)
Ada dua ledakan dalam rentang sekitar 12 detik, kira-kira 100 meter dari garis finis.
9. 15 April 2013 pukul 06.10.
Obama menyampaikan belasungkawa dan meminta FBI mengungkap pelaku peledakan ini.
CNN | HUFFINGTONPOST | YANDI
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Selamat dari Bom Boston, Dirut BTPN Hobi Lari
Bom Boston Diduga Disembunyikan di Tong Sampah
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya