Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 16 April 2013 08:02 WIB

Suasana kacau terjadi saat dua bom meledak dekat garis finish Boston Marathon 2013 di Boston, (16/4). Dua ledakan bom tersebut menewaskan dua orang dan melukai puluhan penonton dan peserta. AP/The Boston Globe, John Tlumacki

TEMPO.CO, Boston - Ledakan bom menahan pelari bernomor punggung 19793 yang sejengkal lagi mencapai garis finish. Ia dan puluhan lainnya terkapar. Beberapa detik kemudian, ledakan bom kedua kembali menggelegar.

Produser Boston.com, Steve Silva, ada di dekat garis finish untuk mengabadikan momen lomba lari ikonik kota itu, Boston Marathon. Dia mengambil gambar apa yang seharusnya momen penuh kebahagiaan, malah menjadi jerit kengerian. Kameranya terus menyala di tengah kekacauan itu.

Semua, katanya, terjadi begitu saja dan begitu cepat di tengah-tengah kerumunan penonton. Tak seorang pun menduga hal itu akan terjadi. "Aku melihat bagian tubuh manusia, juga darah di mana-mana," kata Silva.

Seyum dan tawa gembira penonton menyambut para pelari berubah menjadi wajah penuh ketakutan dan kengerian. Semua orang berlari tanpa arah menyelamatkan diri. Keadaan makin tak terkendali ketika ledakan kedua berbunyi hanya 12 detik kemudian.

Tim penyelamat bergegas menyelamatkan korban dengan tandu dan kursi roda. Ambulans berbaris hingga beberapa blok dari lokasi kejadian. "Sungguh tak aman berada di sini sekarang," kata seorang polisi, yang memerintahkan semua orang untuk menepi.

Jim Bardin yang bekerja di sebuah gedung perkantoran antara dua lokasi ledakan menyatakan saat ledakan terdengar, ruangan tempatnya bekerja sedikit terguncang. "Saat hendak pergi untuk melihat apa yang terjadi, ledakan kedua terdengar," katanya.

Ia menemukan suasana sangat kacau di halaman kantornya. "Orang-orang berlarian karena panik," katanya. (Lihat juga: VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston)

Saksi lainnya, Will Ritter, yang berada beberapa blok dari lokasi di dekat Copley Square, sedang menyiapkan ruangan untuk konferensi pers bagi seorang pelari yang baru saja menyelesaikan lomba. Namun, aktivitasnya terhenti setelah mendengar ledakan. "Seperti bunyi ledakan kembang api, lalu asap putih mengepul," katanya.

Dua ledakan terjadi di area garis finish lomba lari Boston Marathon. Lokasi ledakan hanya berjarak 50 dan 100 meter dari garis finish, dalam selang waktu beberapa detik. Dua orang tewas akibat ledakan tersebut, salah satunya diduga pelaku. Hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.

CNN | TRIP B

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Pria Ini Tak Sengaja Curi Alat Pandu Pidato Obama
Demi Assad, 1.000 Hizbullah Tiba di Suriah
Panel Penasihat, Gebrakan Teranyar Paus Fransiskus

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya