TEMPO.CO, Pyongyang - Keinginan menggelar perang nuklir seperti benar-benar menancap di dada para pemimpin Korea Utara, setelah mereka menyatakan kesiapannya menggempur Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Kantor Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan, Rabu, 27 Maret 2013, menyatakan, negaranya akan terus menginformasikan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi terkini, terutama soal perang.
"Setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Luar Negeri, negara Demokratik Korea secara terbuka menginformasikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Semenanjung Korea sekarang dalam kondisi perang nuklir yang kian mendidih," demikian bunyi pernyataan Kementerian. "Ini disebabkan oleh provokasi Amerika Serikat dan Korea Selatan."
Pyongyang menyatakan, militernya akan menempatkan unit-unit artilerinya di seluruh wilayah, termasuk unit artileri jarak jauh dan unit roket strategis ke dalam posisi tugas tempur guna menggempur sasaran musuh di Amerika Serikat, beberapa pangkalan militernya, Hawaii, dan Guam.
Retorika yang digelorakan Korea Utara mendapatkan perhatian penuh dari sekutu dekatnya, Cina. Negeri Tirai Bambu ini mengatakan, situasinya saat ini "sensitif."
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Leonid Petrov, ahli Korea di Universitas Nasional Australia di Sydney, mengatakan, "Utara sengaja mencari perhatian dari masyarakat internasional karena posisinya terpojok." Rezim Korea Utara, Petrov menjelaskan, menginginkan rakyat bersatu di belakang pemimpin muda Kim Jung-un.
Namun Petrov ragu Korea Utara akan melakukan serangan terlebih dahulu. "Kemampuan negeri itu terbatas untuk menggempur sasaran di Amerika Serikat," kata Petrov. Tetapi, jika sesuatu terjadi, ia menjelaskan lagi, antara Korea Utara dan Amerika Serikat, "Korea Selatan benar-benar akan menderita."
Korea Selatan dan Amerika Serikat, belum lama ini, meningkatkan latihan militer bersama hingga April 2013. Latihan tersebut dianggap oleh Korea Utara sebagai bentuk provokasi perang dari Washington, termasuk dengan cara mengerahkan pesawat pengebom B-52.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Bocorkan Rahasia Militer, Amerika Bui Warga Cina
Miliarder Rusia Tewas karena Gantung Diri
Operasi Terselubung CIA di Suriah
Obama Pilih Wanita untuk Pimpin Secret Service
Saudi: Tersangka Spionase Ada Kaitan dengan Iran
Berita terkait
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran
10 hari lalu
Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah
15 hari lalu
Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?
19 hari lalu
Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang
22 hari lalu
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB
34 hari lalu
Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah
Baca SelengkapnyaAdik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya
38 hari lalu
Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka
Baca SelengkapnyaKim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un
40 hari lalu
Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow
41 hari lalu
Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaKendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya
49 hari lalu
Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae
Baca SelengkapnyaCawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia
50 hari lalu
TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.
Baca Selengkapnya