Lakukan Genosida, Eks Presiden Guatemala Diadili  

Reporter

Rabu, 20 Maret 2013 17:42 WIB

Jenderal Efrain Rios Montt. rawstory.com

TEMPO.CO, Kota Meksiko - Jenderal Efrain Rios Montt, mantan presiden de facto Guatemala dukungan Amerika Serikat, diseret ke pengadilan karena didakwa memerintahkan pasukannya melakukan pembunuhan massal terhadap 1.800 pribumi selama perang saudara di negaranya.

Rios Montt yang kini berusia 86 tahun merebut kekuasaan dengan cara kudeta pada Maret 1982. Selanjutnya, dia berkuasa hingga dijatuhkan pada Agustus 1983.

Jaksa penuntut umum, Selasa, 19 Maret 2013, menuduh bahwa Rios Montt menutup mata saat para serdadunya memperkosa, menyiksa, dan melakukan pembakaran guna menghadapi pejuang sayap kiri.

Perilaku tersebut, menurut jaksa, merupakan bagian dari strategi "bumi hangus" terhadap kaum pribumi yang menyebabkan sedikitnya 1.711 anggota suku Mayan Ixil tewas.

Nicolas Brito, salah seorang warga pribumi Ixil, dalam persidangan diminta menjadi saksi mewakili 150 warga Ixil. Dia menceritakan bagaimana dia lolos dari serangan angkatan bersenjata pada 1982 di Desa Canaque di Santa Maria Nebaja, sebelum mereka membakar dan menghancurkan kawasan tersebut.

Dia melihat sejumlah tentara membunuhi perempuan yang tak sanggup melarikan diri. Saat penyerbuan, para wanita itu sedang mempersiapkan makanan dari adonan tepung terigu. "Tentara merobek jantung korban dan meletakannya di atas meja kecil," kata Brito. "Para serdadu itu menumpuknya di sana," ia menambahkan.

Jose Rodriguez Sanchez, 68 tahun, manatan Kepala Staf Militer, juga bakal diseret ke meja hijau bersama Rios Montt.

Tim pengacara Rios Montt membantah segala dakwaan jaksa. Menurut mereka, Rios Montt tidak mengontrol seluruh operasi di lapangan.

Farancisco Garcia Gudiel, salah satu pengacara Rios Montt, mengatakan di pengadilan, "Jose Efrain Rios Montt tidak pernah memberikan perintah, baik tertulis maupun lisan, untuk memusnahkan warga Ixil di negaranya."

AL JAZEERAH | CHOIRUL

Berita terkait

Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

19 September 2020

Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Jumat mengumumkan dirinya positif Covid-19 ketika Guatemala melonggarkan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

20 Juni 2020

Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

Menteri Kesehatan Guatemala dan tiga wakilnya di kementerian dicopot setelah dihujani kritik soal penanganan Covid-19 di negara itu.

Baca Selengkapnya

18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

8 Juni 2020

18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

Presiden Guatemala mengatakan akan bekerja secara terpisah setelah staf dan pengawal terinfeksi Covid-19..

Baca Selengkapnya

Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

22 Mei 2020

Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

Warga di Guatemala dan El Salvador mengibarkan bendera putih di pinggir jalan sebagai tanda kelaparan karena lockdown ketat virus corona.

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

19 April 2020

Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

Lebih dari 200 imigran asal Guatemala yang dideportasi dari Amerika dikarantina massal di sebuah gedung olahraga untuk mencegah virus corona.

Baca Selengkapnya

Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

15 Januari 2020

Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

Presiden Guatemala yang baru akan mempertahankan kantor kedutaan besar Guatemala di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

10 Desember 2019

Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

Pemerintah Guatemala ingin meningkatkan hubungan ekonomi, politik dan pendidikan dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

4 Desember 2019

Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

Alejandro Sinibaldi, mantan menteri dari Guatemala dikenai sanksi oleh Amerika Serikat setelah diduga terlibat dalam korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

25 November 2018

Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

Seorang mantan tentara patroli elit Guatemala, Kaibiles, dijatuhi hukuman lebih dari 5000 tahun penjara setelah terbukti membunuh ratusan gerilyawan.

Baca Selengkapnya

Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

11 Oktober 2018

Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

Eks Wapres Guatemala, Roxana Baldetti, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara setelah dinyatakan terlibat penggelapan uang triiliunan rupiah.

Baca Selengkapnya