Grup Lobi Pro-Senjata Sebut Obama 'Elite Munafik'  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 17 Januari 2013 07:57 WIB

Presiden Barack Obama mengangkat seorang bayi, dalam salah satu acara dengan duta besar Amerika Serikat di hotel Prague, Republik Czech, pada 4 April 2009. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Kelompok pro-senjata api di Amerika Serikat, National Rifle Association, bertekad melawan setiap peraturan baru tentang senjata. Baru-baru ini, mereka mengunggah iklan dalam bentuk video di Internet yang melabeli Presiden Barack Obama sebagai seorang munafik.

Mereka menunjuk pada Secret Service yang menjaganya dan keluarganya, termasuk anak-anak mereka. "Apakah anak-anak presiden lebih penting daripada Anda?" seorang narator laki-laki bertanya dalam video. "Lalu kenapa dia skeptis menempatkan keamanan bersenjata di sekolah ketika anak-anaknya dilindungi oleh penjaga bersenjata di sekolah mereka?"

Video konfrontatif ini menghubungkan dua hal yang sebetulnya tak nyambung, yaitu soal desakan Obama pada kenaikan pajak bagi warga terkaya, dengan keraguannya atas usulan menempatkan penjaga bersenjata di sekolah-sekolah dalam mengantisipasi penembakan seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut.

Iklan ini menyamakan perlindungan Secret Service yang diberikan kepada Obama dan keluarganya dengan proposal oleh Wakil Presiden Eksekutif NRA, Wayne LaPierre, untuk menempatkan penjaga bersenjata di sekolah setelah penembakan Newtown. LaPierre menyarankan bahwa langkah ini akan mencegah penembakan yang merengut 26 nyawa.

"Perlindungan untuk anak-anak mereka," narator mengatakan, "dan zona bebas pistol untuk kita."

Video ini merupakan bagian dari apa yang diharapkan menjadi lobi kelompok ini untuk menggagalkan peraturan senjata baru. Kelompok ini telah mengumpulkan uang dari para anggotanya sebagai tanggapan terhadap protes untuk undang-undang senjata baru.

Iklan yang diluncurkan sebelum Obama menyatakan usulan soal penertiban senjata api itu menarik respons marah dari Gedung Putih. "Kebanyakan orang Amerika setuju bahwa anak-anak Presiden itu tidak boleh digunakan sebagai pion dalam pertarungan politik," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jay Carney, dalam sebuah pernyataan. "Membuat keselamatan anak-anak Presiden sebagai subjek iklan serangan adalah menjijikkan dan pengecut."

AP | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya