Tweet Terakhir Kepala SD di Penembakan Connecticut

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 15 Desember 2012 09:27 WIB

Kepala Sekolah Dasar Sandy Hook, Dawn Lafferty Hochsprung. (AP Photo/Eliza Hallabeck)

TEMPO.CO, Connecticut - Dawn Hochsprung, kepala sekolah Sandy Hook, Connecticut, Amerika Serikat, sedang memimpin rapat pagi ketika suara tembakan terdengar. Beberapa menit kemudian, pendidik dan ibu berusia 47 tahun ini, bersama 25 orang lain, terbaring tak bernyawa setelah seorang pria bersenjata obral tembakan.

Saat kejadian, Hochsprung sudah dua tahun memimpin SD Sandy Hook yang berlokasi di Newtown, kota yang pernah dijuluki paling aman di Amerika Serikat. Meski baru dua tahun di sana, dia mampu mencuri hati siswa dan staf lain.

"Dia hebat," kata Marsha Moskowitz, seorang mantan sopir bus sekolah, pada FoxNews.com. "Semua orang mencintainya. Semua anak mencintainya."

Mengintip akun Twitter-nya, @DHochsprung, hampir semua tweet-nya berisi tentang kecintaannya pada dunia pendidikan. Di sekolah itu, ia memimpin 700 siswa.

Sehari menjelang tewas, ia menuliskan tweet tentang antusiasnya menyiapkan preview buku non-fiksi bagi para staf. "Common Core, kami datang!" tulisnya, sebelum memajang foto buku-buku itu.

Ia juga kerap bercerita tentang murid-muridnya. "Siswa Sandy Hook menikmati latihan untuk konser musim dingin kami--kelompok berbakat yang dipimpin oleh Maryrose Kristopik," bunyi tweet-nya pada hari Rabu.

Posting lainnya adalah gambar warna-warni dari acara pembacaan buku dongeng untuk siswa kelas satu serta pujiannya untuk siswa kelas empat yang menyanyikan lagu-lagu patriotik di panggung saat sarapan Hari Veteran bulan lalu.

"Jaga buku di dalam hati kita dan pikiran kita!" demikian bunyi tweet lain Hochsprung. "Teknologi hanyalah alat. Agar anak-anak mau bekerja sama dan memotivasi mereka, guru adalah yang paling penting," tulisnya, mengutip Bill Gates.

Ia juga terlihat ketat terhadap keselamatan. Dalam sebuah posting 17 Oktober, ia menulis, "Mengutamakan keselamatan di Sandy Hook... Ini adalah hari yang indah untuk latihan evakuasi tahunan kami!"

Dia juga menerapkan langkah-langkah keamanan baru di sekolah pada musim gugur lalu, menurut Daily News New York. Sebuah surat yang dikirimkan ke rumah orang tua berisi permintaan bahwa setiap pengunjung akan diminta membunyikan bel di depan pintu masuk setelah pintu terkunci pukul 09.30. Ia meminta pengertian orang tua, bila berkunjung ke sekolah itu di atas jam tersebut, akan diminta menunjukkan kartu identitas.

Namun, rupanya Jumat lalu ada "tamu" yang lolos. Anak salah seorang guru, Adam Lanza, tak datang untuk bertamu, tapi memuntahkan peluru dari dua, ada yang menyebut tiga, senjatanya. Presiden Barack Obama, dengan air mata menetes, menyebut peristiwa itu sebagai penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

FOX NEWS | TRIP B


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya