Dekrit Batal, Oposisi Mesir Tetap Membantah

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 10 Desember 2012 05:07 WIB

Mohamed ElBaradei. AP/Amr Nabil

TEMPO.CO , Jakarta:Meski Presiden Mesir Muhammad Mursi sudah membatalkan dekrit tentang konstitusinya. Namun oposisi tetap akan melawan. Keputusan itu diungkapkan oleh Muhammad Al Baradei, melalui cuitannya di akun @elbaradei usai Mursi membatalkan dekrit yang dibuat pada 22 November 2012.

"Kami telah menghancurkan hambatan ketakutan, Kita akan menurunkan draf konstitusi yang telah mencabut hak asasi dan kebebasan," ujar penerima Nobel Perdamaian tahun 2005 itu.

Al Baradei bersama para pemimpin oposisi tak diajak Mursi diskusi bersama sejumlah politikus Mesir. Diduga karena peran Baradei sebagai Front Keselamatan Nasional bersama kandidat presiden Amr Moussa dan Hamdeen Sabahi, telah menganggu pemerintahan Mursi. Para kaum oposisi memulai gerakan protes di Tahrir yang pekan ini sudah tepat 14 hari.

Ribuan pengunjuk rasa hingga Ahad, 9 Desember 2012,masih berkemah di Tahrir Square, lapangan bersejarah dalam penggulingan diktator Husni Mubarak. Selain di Tahrir, pendemo dari oposisi ini juga berjaga di luar Istana Kepresidena di kawasan timur Kairo.

"Kami akan bertahan hingga pembatalan dekrit dan pembentukan Majelis Konstitusi yang baru," ujar Khalid Ali, mantan kandidat Presiden yang bersaing dengan Mursi.

Wakil Mursi, Mahmoud Mekki mengatakan secara konstitusi, presiden tidak memiliki hak untuk menunda tanggal referendum pada 15 Desember mendatang. Akan tetapi, meski rencana referendum terus berjalan, sejumlah pengamat mengkhawatirkan tindakan Mursi yang mungkin menggunakan kekuasaannya untuk memobilisasi publik.

"Niat ganda dari deklarasi konstitusi yang ditetapkan Mursi adalah untuk mempercepat pemungutan suara dan mengamankan pengawasan hakim dalam prosese referendum," ujar ahli hukum Nour Farhat.

Dalam keputusan yang dibuat Mursi, Sabtu, 8 Desember 2012, disebutkan bahwa referendum akan berjalan sesuai jadwal. "Jika masyarakat memilih untuk tidak pada referendum, maka Majelis Konstitusi yang baru akan dibentuk dalam tiga bulan melalui pemilihan umum," ujar Cendekiawan Muslim Mohamed Selim El Awa, salah satu yang hadir dalam pertemuan di Sabtu kemarin.Setelah dipilih, Majelis Konstitusi yang baru akan menulis konstitusi terbaru dalam waktu enam bulan.

Selama protes dua pekan terhadap keputusan Mursi tentang konstitusi, tercatat tujuh orang meninggal dan ratusan terluka. Korban terbanyak terjadi ketika bentrok antara kaum Ikhwanul Muslimin dengan pendemo antiMursi di depan istana Presdein. Pengunjuk rasa meminta Mursi membatalkan dekrit yang melindungi presiden pertama pascaMubarak ini dari keputusan uji mater dan melindungi kaum Ikhwanul Muslim yang mendominasi Majelis Konstitusi.

GULFNEWS | AHRAM | DIANING SARI

Dunia Terpopuler
EDISI KHUSUS Bollywood Yahud

Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India
Saldanha Bunuh Diri, Penyiar Radio 2Day FM Menyesal
Tragedi Perawat Kate, Polisi Inggris Mulai Beraksi
Saldanha Bunuh Diri, Penyiar Radio 2Day FM Menyesal










Advertising
Advertising








Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya