Poster Paul Kagame menghiasi dinding-dinding di Kigali, Rwanda. AP/Marc Hofer
TEMPO.CO, London- Inggris menghentikan sementara bantuan ke Rwanda senilai 21 juta pound sterling (Rp 324 miliar) karena negara ini dianggap berperan dalam konflik di Republik Demokratik Kongo.
"Inggris tidak akan menyampaikan bantuan sebesar 21 juta pound sterling ke Rwanda," ujar salah satu menteri di Inggris.
Pada September 2012, Rwanda menerima bantuan dana sebesar 16 juta pound sterling (Rp 247 miliar) meskipun negeri itu diduga kuat membantu perjuangan pemberontak M23 di Kongo. Inggris juga akan menyiapkan dana 18 juta pound sterling (Rp 278 miliar) untuk bantuan kemanusiaan terhadap rakyat Kongo.
Menteri Pembangunan Internasional Inggris Justine Greening mengatakan bantuan keuangan sesungguhnya akan diserahkan pada bulan depan, tapi hal tersebut jangan harap bisa terlaksana. Sebab, rezim Presiden Paul Kagame telah melanggar kesepakatan.
Rezim Presiden Kagame dipuji karena berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara-negara Afrika Timur. Negeri ini diperkirakan telah kehilangan 800 ribu rakyatnya akibat konflik kekerasan etnis sejak 1994.
Namun Kagame, yang memegang kekuasaan sejak 2000, telah mendapatkan kecaman karena diduga kuat memberikan bantuan kepada kelompok pemberontak M23 di sebelah timur Kongo. Dalam dokumen yang dimiliki PBB disebutkan, Menteri Pertahanan Rwanda secara efektif menjadi komandan pemberontak.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.