Pemimpin Baru Cina Mendekat ke ASEAN

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 21 November 2012 07:27 WIB

Peta Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. AP

TEMPO.CO, Pnom Pehn - Pemimpin baru Cina mungkin akan bergerak lebih dekat untuk menyelesaikan sengketa Laut China Selatan melalui aliansi regional daripada melalui perundingan terpisah dengan masing-masing saingan teritorialnya. ASEAN dianggap sebagai salah satu mitra strategis.

Sebelumnya, Cina telah secara konsisten menentang keterlibatan ASEAN dalam sengketa Laut Cina Selatan yang melibatkan Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.


Setelah KTT di Kamboja, jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Qin Gang, mengatakan ASEAN Declaration of Conduct atas masalah itu - yang dihasilkan selama KTT Kamboja akhir pekan lalu - bisa membantu meredakan ketegangan.

Filipina keberatan dengan pernyataan rancangan mengatakan semua pihak sepakat untuk tidak internasionalisasi sengketa maritim.

"Cina akan datang kembali dengan dialog yang tulus dengan negara-negara ASEAN dan untuk sepenuhnya melaksanakan DOC dengan cara yang efektif sehingga semua pihak dapat menumbahkan rasa saling percaya dan melakukan kerjasama dan menempatkan isu Laut Cina Selatan dalam kontrol yang baik sehingga kita dapat bekerja sama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, kerjasama, dan pembangunan, " kata Gang. Deklarasi berisi seruan agar semua pihak menahan diri dengan tidak menghuni salah satu pulau tak berpenghuni saat ini dalam sengketa di laut yang kaya minyak itu.


Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan pembicaraan sudah dilakukan untuk tetap menjaga kerjasama Cina-ASEAN dalam masalah ini. "Tantangan utama, tentu saja, sekarang kita harus memastikan bahwa situasi, di daratan atau di laut, tidak menjadi tidak kondusif sehingga kami harus menciptakan suasana kondusif sehingga negosiasi dan dialog dapat mulai berlangsung," kata Natalegawa.

Menurut Profesor Xiang Lanxin, pimpinan studi internasional di Fudan University, Shanghai, mengatakan para pemimpin Beijing salah perhitungan tentang bagaimana negara tetangganya di Asia Tenggara akan merespon lebih luas klaim teritorial Cina.

"Mereka memang membuat kesalahan strategis yang sangat besar, saya berbicara tentang kesalahan diplomatik. Salah satunya adalah pernyataan dari kepentingan inti yang mencakup Laut Cina Selatan," kata Lanxin.

Dia mengatakan bahwa menyebabkan kesan yang keliru di Washington, Hanoi, dan Manila adalah bahwa Beijing ingin mengklaim semua wilayah Laut China Selatan untuk dirinya sendiri.

VOA | TRIP B


Berita terkait

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

27 September 2017

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang

Baca Selengkapnya

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

6 September 2017

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

25 Agustus 2017

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar

Baca Selengkapnya

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

24 Agustus 2017

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

10 Agustus 2017

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

5 Agustus 2017

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.

Baca Selengkapnya

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

5 Agustus 2017

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.

Baca Selengkapnya

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

4 Agustus 2017

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari

Baca Selengkapnya

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

29 Juli 2017

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.

Baca Selengkapnya

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

29 Juli 2017

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda

Baca Selengkapnya