Sepekan Obama Menang, Penjualan Senjata Naik Tajam

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 12 November 2012 18:52 WIB

AK-47. www.military.discovery.com

TEMPO.CO, Colorado - Penjualan senjata api di Amerika Serikat dikabarkan melonjak dalam sepekan ini. Harian Telegraph melaporkan, penjualan AK-47 laris manis bak kacang goreng, dengan angka kenaikan 18,4 persen hanya dalam sepekan.

Mel Bernstein, pemilik Dragonman Arms di Colorado, menyatakan pada KOAA-TV bahwa penjualan senjata semi-otomatis naik tajam dalam beberapa hari ini. "Biasanya hanya enam sampai delapan senjata per hari, sepekan ini sehari terjual hingga 25 unit. Larisnya bak saya menjual kue," katanya.

Menurut sumber Telegraph, kenaikan pembelian senjata terjadi karena isu bakal diperketatnya kepemilikan senjata api di masa jabatan kedua Barack Obama. Mulai Oktober, seluruh pembeli senjata api harus melalui pemeriksaan latar belakang yang ketat.

Angka penjualan senjata api di AS meningkat sejak 2008. Dalam setahun, angka penjualan mencapai 12,7 juta, naik dari 11,2 juta unit pada tahun sebelumnya. Saham perusahaan pembuat senjata api seperti Smith & Wesson dan Sturm juga terus terdongkrak.

Pengetatan kontrol kepemilikan senjata api didengungkan kembali setelah pembantaian 20 Juli di sebuah bioskop di Aurora, Colorado. Dalam insiden itu, seorang mahasiswa pascasarjana, James Holmes, menembakkan senjatanya secara membabi-buta dan menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 58 lainnya.

Selama kampanye, Obama menghindari untuk menyinggung soal kontrol senjata. Saat itu itu dimunculkan dalam debat capres, ia memberi jawaban mengambang. "Saya sedang meminta masukan sebanyak-banyaknya soal bagaimana kita mengurangi kekerasan pada umumnya, salah satu caranya mungkin larangan senapan serbu dikenalkan kembali," katanya.

Bill Clinton saat menjadi presiden pernah mengenalkan kebijakan pembatasan penggunaan senjata semi-otomatis pada 1994. Namun, larangan itu habis masanya pada 2004.

TELEGRAPH | TRIP B

Terpopuler:

10 Perselingkuhan Politisi AS yang Menghebohkan

Pasangan Kekasih Transgender

Gempa 6,8 SR Runtuhkan Jembatan di Myanmar

Kubu Oposisi Suriah Sepakat Bersatu

40 Tahun Penjara bagi Penjual Cula Badak di Afrika

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya