Bayi Tewas Diterkam Anjing di Kebun Binatang  

Reporter

Senin, 5 November 2012 15:02 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Pittsburgh - Bocah laki-laki berusia 2 tahun tewas di Kebun Binatang Pittsburgh setelah diterkam segerombolan anjing ras Afrika, Ahad, 4 November 2012. Dalam situs berita Los Angeles Times, tragedi itu berawal kala sang ibu mendudukkan anaknya di atas tembok pagar area pameran anjing liar.

"Ibunya mendudukkan si anak agar bisa melihat anjing ras Afrika itu dengan jelas," kata Barbara Baker, Presiden dan CEO Kebun Binatang Pittsburgh & PPG Aquarium.

Malang, si anak malah terjatuh ke dalam kandang. Dalam hitungan detik, kawanan hewan liar itu langsung menyerangnya. Melihat serangan itu, pengunjung lain langsung memanggil staf kebun binatang.

Bersama polisi, pawang hewan sontak memanggil anjing-anjing itu kembali ke gedung karantina. Namun hanya tujuh anjing yang menurut. Sedangkan tiga lainnya masih mengerubungi sang bocah.

"Dua ditarik paksa dan satu harus kami tembak karena begitu ganas," kata Letnan Kevin Kraus.

Hingga kini, kata Kraus, polisi belum mengetahui apakah si anak tewas karena jatuh dari ketinggian 3,35 meter atau disebabkan serangan anjing itu. "Kini, Kebun Binatang Pittsburgh kami tutup sampai waktu yang belum ditentukan," kata Kraus di USA Today.

Mengenai nama korban dan ibunya, Kraus menolak mempublikasikannya. Dia hanya mengatakan, si ibu berusia 34 tahun, dan keduanya tinggal di pinggiran Kota Pittsburgh. Pada saat kejadian, kata Kraus, sang ayah tidak berada di kebun binatang.

"Ayah si anak baru datang setelah menerima kabar soal tragedi mengerikan itu," kata dia.

Anjing Afrika memiliki bobot 17 kilogram dan tinggi setengah meter. Hewan buas ini memiliki ciri kuping besar dan bulat, serta ada lingkaran cokelat di sekitar mata. Biasanya, binatang ini dikenal sebagai anjing pemburu, anjing belang, atau serigala yang dicat.

"Anjing Afrika termasuk hewan langka," kata Baker.

Di Kebun Binatang Pittsburgh, anjing Afrika tinggal bersama gajah, singa, dan hewan liar lain di area seluas setengah hektare, Savanna Afrika. Nama wilayah kekuasaan mereka: Painted Dog Bush Camp. Untuk melihat hewan eksotik ini, pengunjung bisa menapaki lantai kayu yang ada di atas ladang.

"Kanan-kiri dek kayu dibatasi tembok kaca, sehingga pengunjung bisa melihat ke segala arah," kata Baker.

Di sisi luar tembok kaca, petugas kebun binatang memasang jala. Namun, menurut Letnan Kraus, jaring itu hanya mampu menahan kamera atau benda kecil lainnya. "Bukan menahan tubuh manusia," ujar Kraus.

CORNILA DESYANA

Berita lain:

Israel Waspada Tinggi, Tank Suriah Masuk Golan

Empat Faktor Ini Bisa Hambat Pemilu AS

Besok, Pertarungan Final Obama Vs Romney

Israel Takut Serang Iran

Obama Lebih Peduli Dampak Badai Ketimbang Pemilu

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya