Lower Manhattan tampak gelap selama Badai Sandy menerjang, pada hari Senin (29/10), dilihat dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat. AP/Bebeto Matthews
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan darurat bencana Topan Sandy sejak Selasa kemarin 29 oktober 2012. KBRI Washington D.C. dan KJRI New York melaporkan bahwa sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban badai.
Perwakilan RI di Amerika mengikuti perkembangan yang terjadi di kawasan WNI yang tersebar di New York, New Jersey, Delaware, Washington D.C., Maryland, dan Virginia.
Dalam siaran persnya, KBRI Washington D.C. melaporkan bahwa sebagian besar WNI sudah meninggalkan wilayah lintasan badai ke Philadelphia. Beberapa warga yang tinggal di Ocean City juga telah mengungsi ke Philadelphia.
“Sejak Senin lalu, Perwakilan RI telah mengeluarkan imbauan agar warga berhati-hati dan mengantisipasi dampak topan Sandy," kata Direktur Informasi dan Media, P.L.E. Priatna.
KBRI Washington D.C. dan KJRI New York terbuka bagi WNI yang memerlukan bantuan melalui contact person antara lain: Abdul Gafur (Cel. 202-569-1096), Saud Krisnawan (Cel. 202-468-9795) dan Heru Subolo (Cel. 202-629-7028).
Badai Sandy diprediksi menuju wilayah Pantai Timur Amerika Serikat dan diramalkan akan berlangsung selama dua hari ke depan. Badai yang juga dijuluki Frankenstorm ini berkecepatan rata-rata 18-80 mil per jam. Ini merupakan topan kategori 1 yang sebelum mencapai wilayah AS telah menimbulkan dampak kerusakan berat dan korban jiwa.