TEMPO.CO, Dallas - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney, gencar memojokkan Barack Obama dalam debat terbuka calon presiden yang berlangsung Kamis, 4 Oktober, waktu setempat. Hal itu dia lakukan terutama terkait isu kebijakan ekonomi yang diambilnya. Lebih spesifik, ia menyorot apa yang dilakukan Obama selama masa pemerintahannya terhadap kelas menengah AS.
Romney mengulangi kata-kata Wakil Presiden Joe Biden awal pekan ini. "Di bawah kebijakan presiden Obama, kelas menengah Amerika telah terkuburkan," katanya.
Obama bertahan dengan menyatakan ia justru ingin mengangkat kembali kelas pekerja. Dia balik menyerang Romney karena ingin mengubah Medicare--kebijakan di bidang layanan kesehatan bagi warga AS--ke dalam sistem "voucher", mencabut perbaikan perawatan kesehatan federal, dan mendorong pemotongan pajak bagi kelas atas.
Masing-masing kandidat berargumen dalam perdebatan selama 90 menit untuk menarik pemilih. Romney menuduh kebijakan ekonomi yang diambil Obama menyebabkan krisis keuangan di AS.
Perdebatan, yang berfokus pada urusan dalam negeri ini, penuh dengan sindiran dari masing-masing capres.
Ini adalah debat pertama dari rencana tiga debat presiden yang ditetapkan selama Oktober. Perdebatan ini juga merupakan kali pertama Romney dan Obama bertemu dalam satu forum, setelah keduanya saling mencela di tempat berbeda melalui media massa.
Dalam forum mereka berdiri hanya terpisah dalam jarak beberapa meter. Keduanya juga kerap memotong omongan moderator, Jim Lehrer. Romney muncul dengan nada yang sedikit lebih agresif di atas panggung, meskipun tenor keseluruhan perdebatan menandai langkah mundur baginya. Masing-masing kandidat memperkuat omongannya dengan data studi dan statistik.
Menurut Obama, baginya, yang penting bukan mencatat apa yang sudah dilakukan, namun langkah maju apa yang akan dilanjutkan. "Kita tak akan berjalan mundur," katanya.
Dia menuduh Romney ingin memutar kembali peraturan dan menerapkan pemotongan pajak yang berpihak pada kaum kaya.
Romney mengutip naiknya jumlah orang yang menerima kupon makanan dan naiknya angka pengangguran dalam empat tahun terakhir. Ia berpendapat bahwa "status quo tidak akan berhasil."
"Kita tahu bahwa jalan yang diambil tidak bekerja. Sudah waktunya untuk mencari jalan baru," kata Romney. "Anda menaikkan pajak dan Anda menggulung lapangan pekerjaan," kata Romney.
FOX NEWS | TRIP B
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya