Serangan di Afganistan, 4 Serdadu AS Tewas  

Reporter

Senin, 17 September 2012 12:54 WIB

Serangan bom bunuh diri terhadap kendaraan pembawa pasukan NATO di Kabul, Afganistan. AP/Ahmad Jamshid

TEMPO.CO, Kabul - Empat serdadu Amerika Serikat dan seorang petugas kepolisian Afganistan tewas seiring terjadinya serangan di Afganistan selatan. "Pelaku serangan diduga anggota kepolisian Afganistan," demikian bunyi siaran pers NATO, Ahad, 16 September 2012.

International Security Assistance Force (ISAF), pasukan NATO di Afganistan, mengatakan serangan berlangsung pada Ahad pagi waktu setempat, 16 September 2012, di markas besar di Distrik Mizal, Provinsi Zabul. "Pelaku terdiri dari sejumlah pria Afganistan yang mengenakan seragam kepolisian," demikian pernyataan dari kantor Wakil Gubernur kepada Al Jazeera.

Menurut juru bicara pasukan koalisi, Mayor Adam Wojack, empat orang tewas dan dua lainnya cedera ketika mereka membalas serangan sejumlah orang yang berada di dekat pos penjagaan.

Mayor Wojack mengatakan satu dari enam anggota Kepolisian Nasional Afganistan (ANP) yang bertugas di pos penjagaan bersama enam pasukan koalisi juga tewas, sedangkan lima lainnya hilang. "Pertempuran berhenti ketika pasukan koalisi lainnya tiba," kata Mayor Wojack.

Koresponden Al Jazeera di Kabul, Bernard Smith, melaporkan dari sana, belum begitu jelas apakah anggota kepolisian Afganistan yang tewas itu merupakan salah satu dari penyerang atau bukan. "Kejadian ini masih dalam investigasi ISAF," ia menjelaskan. Smith melanjutkan, seluruh enam korban tewas juga belum diketahui apakah mereka merupakan pasukan khusus AS di Afganistan atau bukan.

Tahun ini, sedikitnya sudah 51 pasukan asing tewas dalam sejumlah serangan dari dalam yang dilakukan oleh pria yang mengenakan seragam pasukan keamanan Afganistan. Dua pasukan asal Inggris tewas dalam serangan serupa pada Sabtu pekan lalu di selatan Provinsi Helmand. Tahun ini telah terjadi kurang lebih 30 serangan. Hampir semuanya menyebabkan pasukan AS tewas.

Menteri Pertahanan Afganistan mengatakan, awal bulan ini, lembaganya telah menahan atau memecat ratusan tentara Afganistan karena diduga terkait dengan Taliban atau kelompok pejuang anti-pemerintah.

Kepada Al Jazeera, Kate Clark, seorang analis politik berbasis di Kabul, mengatakan serangan terjadi tepat di jantung pertahanan ISAF dan NATO di Afganistan. "Saya rasa, salah satu yang menjadi masalah mereka adalah Taliban. Mullah Omar, pimpinan mereka, dalam pesannya pada akhir Ramadhan, menyerukan kepada para pengikutnya untuk menyerang pasukan asing. Namun, di sana juga terjadi friksi antara masyarakat dengan pasukan dari beberapa negara atau latihan bersama," ujarnya.

Shukria Barakzai, seorang Menteri Parlemen Afganistan dan Kepala Komite Pertahanan Parlemen, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut akan mengurangi kepercayaan pasukan ISAF dan NATO.

"Saat ini, pasukan (NATO) melatih pasukan Afganistan menghadapi kesulitan. Bagaimana mereka bisa melanjutkan proses latihan ketika mereka tidak begitu percaya dengan pasukan Afganistan?" kata dia.

Barakzai mengatakan rakyat Afganistan dihadapkan dengan banyak tantangan saat seluruh pasukan NATO ditarik dari sana pada 2014. "Tidak cukup hanya menyerahkannya (keamanan) kepada pasukan Afganistan. Mereka tak cukup memiliki peralatan tempur, mereka tidak memiliki agenda yang layak. Itu artinya, kami (tidak dapat) mengontrol tantangan dan masalah keamanan nasional Afganistan."

Di sisi lain, sedikitnya delapan perempuan dan anak-anak tewas dalam sebuah serangan udara NATO di Distrik Alingar, Provinsi Laghman. Hal tersebut disampaikan pejabat lokal kepada media, Ahad.

Juru bicara Pemerintah Provinsi Laghamn, Sarhadi Zewak, mengatakan sejumlah warga desa dari distrik tersebut membawa mayat ke kantor gubernur, Ahad. "Mereka berteriak 'mampuslah Amerika!', mereka juga mengutuk serangan ini," kata dia.

Para kaum perempuan yang menjadi korban serangan udara saat itu sedang mengepak kacang, Sabtu malam waktu setempat, 15 September 2012, kata salah seorang anggota Dewan Provinsi kepada Al Jazeera.

Latif Qayumi, Direktur Kesehatan Provinsi, mengatakan tujuh wanita yang cedera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, termasuk anak-anak mereka yang di antaranya ada yang berusia 10 tahun. NATO membenarkan bahwa serangan tersebut dilakukan di kawasan tersebut. "Target serangan adalah kelompok pejuang, tetapi kemungkinan gempuran jet tempur ISAF menyebabkan sejumlah warga sipil tewas."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Foto Toples Kate Juga Muncul di Koran Irlandia
Usai Wali Kota Termuda, Basher ''Incar'' Menteri

Soros Kuliah Lagi

Anjing Buta Menang Lomba Renang dan Tangkap Kayu

Berita terkait

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

21 Desember 2022

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI

Baca Selengkapnya

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

14 Desember 2022

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.

Baca Selengkapnya

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

14 Desember 2022

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

13 Desember 2022

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.

Baca Selengkapnya

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

13 Desember 2022

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.

Baca Selengkapnya

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

13 Desember 2022

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

13 Desember 2022

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

12 Desember 2022

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.

Baca Selengkapnya