Pangeran Harry yang berpangkat Kapten di Angkatan Udara Inggris memulai tugas militernya di Afganistan sebagai pilot helikopter Apache. REUTER/John Stillwell/POOL
TEMPO.CO, Kabul - Dua marinir Amerika Serikat tewas dan seorang lainnya terluka pada hari Jumat selama serangan Taliban di pangkalan tempat Pangeran Harry ditempatkan. Seorang juru bicara pasukan yang dipimpin NATO di Afganistan mengatakan, Harry berada di lokasi pada saat serangan itu, tapi tidak terluka.
"Pangeran Harry tidak dalam bahaya," kata juru bicara, Martyn Crighton. Ia menambahkan, akan mengevaluasi apakah kehadiran pewaris takhta ketiga Kerajaan Inggris di pangkalan itu telah memotivasi serangan tersebut.
Serangan itu melibatkan granat berpeluncur roket, mortir, dan senjata api ringan. Menurut para pejabat AS, sebelumnya, para penyerang melanggar perimeter Camp Bastion di Provinsi Helmand.
Crighton menolak memberikan perincian mengenai serangan itu atau memberi tahu kebangsaan para korban. Crighton juga tidak mengatakan secara pasti berapa banyak orang yang terluka dalam serangan itu.
Awal pekan ini, Taliban Afganistan mengatakan, mereka akan melakukan semuanya, baik membunuh atau menculik cucu Ratu Elizabeth itu. Untuk keperluan ini, mereka meluncurkan apa yang disebut "Operasi Harry".
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, dari laporan awal diperkirakan lima orang Amerika terluka. Namun, ia menambahkan, tingkat luka mereka tidak jelas. Pejabat itu mengatakan bahwa ini hanya laporan awal dan jumlah itu bisa berubah.
Crighton mengatakan, serangan itu terjadi antara pukul 21.00 hingga tengah malam pada hari Jumat, dan pasukan pimpinan NATO masih mengamankan daerah di sekitar Camp Bastion.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.