'Buku Putih' Penangkapan Osama Segera Terbit  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Agustus 2012 13:50 WIB

Osama Bin Laden. TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Washington - Buku yang menjelaskan secara detail penyerbuan ke lokasi persembunyian mantan pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, akan segera terbit. Menurut penerbitnya, Penguin Group USA, buku ini ditulis oleh seorang anggota Navy SEAL, pasukan elite Angkatan Laut AS, dengan menggunakan nama samaran.

Christine Ball, direktur pemasaran dan publisitas untuk Dutton, anak perusahaan Penguin Group USA, mengatakan buku ini berjudul No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan mengatakan personel SEAL yang menulis buku itu kini tidak lagi aktif bertugas. Ia menyatakan Komando Operasi Khusus Angkatan Bersenjata AS belum melihat ulasan buku itu atau menyetujuinya. "Hanya diberitahu buku itu mencakup lebih dari sekedar serangan, tapi juga termasuk sketsa dari pelatihan dan misi lainnya," katanya.

Mereka ingin melihat salinan sebelum diterbitkan, kata pejabat tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada informasi rahasia yang dirilis atau buku berisi informasi "bukan konsumsi publik" yang mungkin keluar dari salah satu anggota tim.

Sekitar dua lusin anggota Komando Operasi Khusus AS dan dua helikopter terlibat dalam serangan awal 2 Mei 2011 di Abbottabad, Pakistan, yang menewaskan Osama. Serangan itu terjadi dalam rentang waktu 38 menit, setelah laporan CIA menyebut seorang pria jangkung berjalan di sekitar halaman sebuah rumah yang diawasi di Abbottabad.

Pemerintah AS tidak secara definitif menentukan sebelumnya bahwa pria itu Osama, tapi mereka akhirnya menyimpulkan bahwa ada cukup bukti untuk melakukan operasi.

Satu helikopter mengalami kecelakaan saat mendarat. Orang pertama yang tewas dalam misi itu, yang kode operasinya dinamai Operation Neptune Spear, adalah kurir Kuwait yang bekerja untuk Osama. Ia ditembak mati setelah tembak-menembak singkat di ruang tamu. Sejak saat itu, diyakini tidak ada tembakan lain yang ditembakkan ke arah pasukan AS, kata pejabat itu, yang kontras dengan laporan awal pemerintah AS yang menyebut terjadi baku tembak dalam operasi itu.

Pasukan kemudian pindah ke lantai berikutnya bangunan utama kompleks tersebut, di mana mereka menembak dan membunuh satu orang lainnya. Ketika mereka naik ke lantai atas dan di sekitar barikade, salah satu putra Bin Laden bergegas menuju mereka dan terbunuh. Tak satu pun dari orang-orang ini bersenjata, kata pejabat itu.

Para pejabat AS mengatakan tim kemudian memasuki ruang lantai tiga di mana bin Osama berada, bersama dengan istri termuda dan beberapa anaknya. Pemimpin Al Qaeda itu bergerak, mungkin ke arah senjata yang berada di dalam ruangan itu, ketika ia ditembak di dada dan kemudian di kepala. Dia tidak dalam posisi memegang senjata.

Tubuh Osama diterbangkan ke kapal induk USS Carl Vinson, di Laut Arab Utara. Setelah tes DNA dan konfirmasi lebih lanjut dari identitasnya, ia dimakamkan di laut dalam waktu 12 jam dari pembunuhannya.

Presiden Barack Obama kemudian bertemu dengan beberapa anggota Navy SEAL yang terlibat dalam penyerbuan, sering disebut sebagai SEAL Team Six atau nama resminya Naval Special Warfare Development Group, di Fort Campbell, Kentucky.

CNN | TRIP B

Terpopuler
Manfaat Hubungan Intim Tanpa Kondom bagi Istri

Kerajaan Akui Foto Telanjang Itu Pangeran Harry

10 Selebriti yang Meninggal karena HIV/AIDS

Ada Gerakan "Anti-Obama" dalam Militer AS?

Sebab Media Inggris Tak Muat Foto Bugil Harry

Banding KPK Vonis Nunun Ditolak

Sukotjo Ingin Suap ke Perwira Polisi Dibongkar

Sertifikat Kematian Natalie Wood Diubah

Obama Terima Ancaman Pembunuhan

Uskup Jakarta Tahbiskan Tiga Imam

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya