PBB Pecah Soal Suriah  

Reporter

Editor

Minggu, 5 Agustus 2012 07:35 WIB

Pasukan perdamaian PBB. dipity.com

TEMPO.CO, New York - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya mengeluarkan resolusi untuk pertama kalinya mengenai konflik berdarah di Suriah pada Jumat, 3 Agustus 2012, waktu setempat. Berbeda dari biasanya, resolusi ini dirilis Majelis Umum PBB, bukan Dewan Keamanan.

Resolusi yang didukung 133 negara dari total 193 negara tersebut menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad bersalah atas penggunaan senjata berat dalam konflik berdarah selama 18 bulan terakhir. Resolusi yang diusung Arab Saudi ini juga menyatakan kekhawatiran akan ancaman senjata biologis dan kimia milik pemerintah Assad.


Resolusi ini secara mengejutkan juga terang-terangan menyatakan kekecewaan terhadap Dewan Keamanan PBB karena dianggap gagal menyepakati aturan bersama agar pemerintah Suriah mematuhi gencatan senjata, usulan Utusan Khusus Kofi Annan.

Soal ini sebenarnya telah disinggung Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Sebelum voting Majelis Umum dimulai, Ban mendesak negara-negara besar mengatasi perbedaan sikap guna menghentikan konflik Suriah. Ban menilai Dewan Keamanan PBB “lumpuh” akibat perbedaan sikap mengenai Suriah.


"Sekarang, dengan situasi yang kian memburuk, mereka harus kembali menemukan pijakan yang sama," kata Ban. Dia juga mengingatkan bahwa kepentingan rakyat Suriah harus lebih diutamakan dari setiap perbedaan sikap.

Meski resolusi itu tidak mengikat, beberapa diplomat Barat menegaskan bahwa resolusi ini memberi pesan penting bagi Rusia dan Cina. “Hasil voting ini mempermalukan Rusia dan Cina sebagai pendukung Suriah,” ujar seorang diplomat PBB. Sebagai sekutu Assad, Rusia dan Cina telah tiga kali memveto resolusi Dewan Keamanan yang memberi sanksi tegas terhadap Damaskus.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice, bahkan menegaskan bahwa resolusi ini menunjukkan kedua negara anggota Dewan Keamanan PBB itu terasing dalam soal konflik Suriah. “Mayoritas negara anggota PBB telah menunjukkan keberpihakan kepada rakyat Suriah,” tutur Rice.

Seperti yang diduga, Rusia dan Cina menentang keras resolusi baru itu. “Resolusi ini menyembunyikan dukungan terhadap pemberontak bersenjata Suriah,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin.


Adapun Cina menyatakan sikap mereka justru bentuk dukungan agar rakyat Suriah dapat menentukan sendiri keputusannya. “Jangan sampai kita menutup ruang diplomasi politik dan terburu-buru melakukan intervensi militer yang justru membahayakan nasib rakyat Suriah,” ucap Wakil Kepala Urusan Asia Barat dan Afrika Utara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Kejian, di Beijing, kemarin.

REUTERS | THE NATIONAL | WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita Terpopuler:

Kicauan Luna Maya Soal Foto Mirip Dirinya

Macaulay Culkin Hidupnya Tinggal 6 Bulan?

Dituding Sebarkan Foto Luna Maya Mabuk, Tyas Kaget

Pintu KPK Digembok, Pengamanan Siaga

Djoko Susilo Dinonaktifkan Sebagai Gubernur Akpol

KPK: Langkah Polisi Persulit Kami

Rhoma Akan Dikawal Soneta Fans Club ke Panwas

Polri Bantah Rebut Barang Bukti Simulator SIM

Mustahilnya Berpuasa bagi Warga Muslim Uighur

Perenang Keturunan Jawa, Idola Baru Belanda

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya