TEMPO.CO , Kairo - Tokoh Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, terpilih sebagai Presiden Mesir. Ia menyerukan persatuan nasional setelah kemenangannya dalam pemilihan yang alot itu.
Mursi menjadi pemimpin Islam pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Ia memenangi 51,73 persen suara, mengalahkan mantan Perdana Menteri Ahmed Shafiq. Mursi berjanji akan menjadi presiden untuk semua orang Mesir.
Para pemimpin dunia telah mengucapkan selamat kepadanya. Gedung Putih mendesak Mesir untuk menjadi "pilar perdamaian regional".
Munculnya kelompok Islamis di tampuk kekuasaan Mesir diramal akan mengirimkan banyak perubahan dalam peta politik Timur Tengah. Terutama bagi negara-negara di sekitarnya, dan bagi Israel yang selama rezim Husni Mubarak berkuasa seolah mendapat "perlindungan".
Namun, kabarnya, sikap Ikhwanul Muslimin soal Israel telah melunak. Kelompok ini berhasil meyakinkan Washington bahwa pemerintahan Islam di Mesir akan menghormati kesepakatan damai dengan Israel.
Menurut sejumlah orang terdekatnya, prioritas utama Mursi adalah berkonsentrasi pada banyak masalah dalam negeri, termasuk kemiskinan yang merajalela dan pengangguran.
Ketika pemenang diumumkan, puluhan ribu pendukung Ikhwanul Muslimin di Tahrir Square bersorak gembira. "Ganyang kekuasaan militer!" ujar mereka di antara ledakan kembang api.
BBC | TRIP B
Terpopuler
Ruhut: Jika SBY Tak Bertindak, Demokrat Karam
MUI: Menyakitkan Sekali, Kitab Suci Kok Dikorupsi
Model Telanjang Lukisan Sudjono Memprotes Oei Hong
Asal Muasal Skorsing yang Diminta Fauzi Bowo
10 Artis Termahal versi Forbes
Berita terkait
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo
18 Maret 2023
Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.
Baca SelengkapnyaPengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati
15 Juni 2021
Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu
Baca SelengkapnyaMesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca Selengkapnya