TEMPO.CO, Moskow - Kesalahan manusia dan kerusakan teknis bisa menjadi penyebab utama di balik kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Namun, pejabat sementara Wakil Presiden Rusia, Dmitry Rogozin, Kamis, menduga faktor human error lebih dominan.
Bangkai pesawat telah ditemukan, tetapi kesimpulan resmi tentang penyebab kecelakaan pesawat itu belum diumumkan. Hingga saat ini, tim SAR masih berupaya mengevakuasi korban.
"Saya berharap bahwa IAC (International Aviation Committee) akan bekerja cepat untuk menentukan penyebab dari tragedi ini. Tapi pendapat ahli menunjukkan bahwa teknologi Sukhoi bekerja dengan baik dan itu mungkin faktor manusia," kata Rogozin kepada wartawan di Moskow.
Namun, kata dia, semua versi akan hanya merupakan spekulasi sampai komite itu memberikan kesimpulan akhir.
Rogozin ikut saat pesawat jenis ini terbang pada Februari di Novosibirsk. Ia menganggap SSJ-100 sebagai pesawat komersial yang andal dan modern.
"Selama penerbangan dari Novosibirsk ke Moskow, saya berada di kokpit dan pilot menjelaskan kepada saya keuntungan dari jet ini. Pesawat ini memiliki masa depan sangat menjanjikan dan kompetitif," kata Rogozin.
Pilot kehormatan dan ahli keamanan penerbangan, Vladimir Gerasimov, menduga kecelakaan terjadi karena pilot.
"Pesawat jet menabrak gunung," katanya. "Ini berarti dia turun lebih rendah dari batas aman. Ada ketinggian minimal untuk medan mulus, daerah perbukitan, dan daerah pegunungan. Jika jet sampai celaka, berarti ada aturan ketinggian yang dilanggar."
Jika reruntuhan terletak di 1,5 kilometer dari titik terakhir komunikasi dengan kontrol lalu lintas udara--ini berarti hanya beberapa detik penerbangan. "Ini berarti kita berbicara bukan tentang pesawatnya, tetapi tentang pilot," katanya.
Seorang pilot Indonesia, yang telah menerbangkan pesawat lebih dari 33 ribu jam terbang, juga sangat percaya kecelakaan itu disebabkan oleh kesalahan manusia. "Saya tidak bisa tidak bertanya-tanya sendiri, mengapa pilot meminta untuk turun ke 6.000 kaki? Itu melanggar izin ketinggian minimal (minimum obstacle clearance altitude/MOCA). Di lokasi itu, clearance minimum adalah sekitar 11 ribu kaki," kata Ronny Rosnadi seperti dikutip Russia Today.
TRIP B
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya