Skandal Seks Secret Service di Brazil Lebih Sadis

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 09:13 WIB

Leon Panetta. AP/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Washington - Hobi "jajan" oknum personel Secret Service saat bertugas di luar negeri sudah bukan rahasia lagi. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, menegaskan skandal seks mereka di Kartagena, Kolombia, bukan hal pertama yang juga melibatkan personel militer. Bahkan, apa yang mereka lakukan di Brazil lebih sadis lagi.

Panetta mengatakan kepada wartawan, tiga Marinir di tim keamanan Kedubes AS dan satu anggota staf Kedubes AS didemosi usai bersama-sama melakukan perjalanan ke Brazil. Mereka diduga mendorong pelacur keluar dari mobil di Brasilia akhir tahun lalu setelah terjadi perselisihan pembayaran.

"Dimana pun kejadiannya, Anda harus yakin bahwa kita akan bertindak untuk memastikan bahwa mereka dihukum dan bahwa perilaku seperti itu tidak dapat diterima," kata Panetta.

Kemarin, tiga lagi agen Secret Service mengundurkan diri. Dengan demikian, jumlah personel yang mundur terkait skandal seks di Kartagena berjumlah sembilan orang. Mereka terkait dugaan menyewa pelacur selama perjalanan terakhir Presiden Obama ke Kartagena, Kolombia. Sebanyak 12 agen diinvestigasi terkait skandal yang "menampar" Obama menjelang pencalonan kedua kalinya itu.

"Secara keseluruhan, sembilan agen diharapkan untuk meninggalkan badan ini dan tiga orang telah dibersihkan dari kesalahan serius," kata Asisten Direktur Secret Service, Paul Morrissey.

Dalam sebuah wawancara, Obama mengatakan skandal itu seharusnya tidak mendiskreditkan lembaga secara keseluruhan. "Secret Service adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka melindungi saya. Mereka melindungi anak perempuan kami. Ulah oknum semestinya tak seharusnya mengurangi apa yang mereka lakukan," katanya.

TRIP B | USA TODAY


Berita lain:
Ini Jumlah PSK yang Disewa Agen Secret Service

Agen Secret Service Pengguna Jasa PSK 'Dilucuti'

Pengawal Obama Sewa PSK di Ruang Temu Presiden

Pentagon Investigasi Skandal Seks Pengawal Obama

Skandal Seks Pengawal Obama Terancam Meluas

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya