TEMPO.CO, Jakarta -Skandal seks Secret Service (SS) membawa pelacur ke kamar hotel mereka di Cartagena, Kolombia, menjelang kunjungan Presiden Barrack Obama terus berlanjut. Sejumlah pertanyaan janggal bermunculan, apakah faktor macho yang kuat dalam budaya Secret Service bisa menimbulkan ancaman bagi keamanan, dan bagaimana agen perempuan menyesuaikan diri dalam budaya tersebut.
Wartawan dan komentator Kiri Blakeley dalam blognya mempertanyakan mengapa tak banyak agen perempuan Secret Service yang tentunya bisa melawan perilaku buruk semacam ini. "Alasannya sederhana: wanita tidak terlibat masalah seperti yang dilakukan para pria," Kiri menuliskan.
"Bisa Anda bayangkan, sekelompok agen perempuan Secret Service melakukan perjalanan ke Kolombia, di mana mereka dijadwalkan mengamankan lingkungan untuk bos mereka, yang kebetulan, oh, orang paling kuat di dunia, dan kemudian menyewa sekelompok orang panggilan?" kata dia.
Namun Jeffrey Robinson, penulis buku Standing Next to History: An Agent's Life Inside the Secret Service dengan mantan pejabat senior agen khusus Joseph Petro, mengatakan insiden di Kolombia seharusnya tak meragukan profesionalisme agen Secret Service secara keseluruhan, apa pun jenis kelaminnya.
"Mereka adalah pria dan wanita, sangat bangga, dan berbagi kebanggaan dan semangat korp, seperti Marinir," kata dia. "Dan ketika sekelompok idiot melakukan aksi seperti ini, para pria dan wanita ini terhina dan marah karenanya."
Tak diketahui berapa banyak agen rahasia perempuan di antara ratusan personel AS yang dikirim ke Kolombia untuk menjaga Obama selama pertemuan puncak di Cartagena. Robinson mengatakan berdasarkan laporan Equal Opportunity Employment Commission, jumlah perempuan sekitar seperempat dari 6.913 karyawan Secret Service pada tahun 2010, merupakan bagian integral dari Secret Service.
Pada Kamis 12 April 2012, belasan agen Secret Service memboyong pelacur ke sebuah hotel di Cartagena, dekat pantai tempat Barack Obama akan tinggal Ahad, 15 April 2012. Menurut sumber kepolisian, skandal itu terungkap kala seorang pelacur menolak pergi dari hotel dan bertengkar dengan agen rahasia itu.
CNN | MUNAWWAROH
Berita Terkait
Skandal Seks, Obama Dukung Bos Secret Service
Pley Club, Tempat Bordil Agen Secret Service
Agen Secret Service Sewa PSK Bertarif US$ 200
Bareng PSK, Pengawal Obama Akui Secret Service
Ini Jumlah PSK yang Disewa Agen Secret Service
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya