TEMPO.CO , Kopenhagen: Pengadilan Denmark kemarin menggelar sidang perdana terhadap empat terdakwa yang akan merusak kantor harian Jyllands-Posten, yang sempat memuat kartun Nabi Muhammad pada 2005. Ketiga warga Swedia dan seorang warga Tunisia itu dituduh hendak melakukan serangan mirip insiden Mumbai pada 2008.
Mounir Ben Mohamed Dhahri, warga Tunisia, dan tiga warga Swedia, Munir Awad, Omar Abdalla Aboelazm, serta Sahbi Ben Mohamed Zalouti, menyatakan tidak bersalah atas tuduhan terorisme. Namun pengacara Dhahri , Henrik Stagetorn, menegaskan bahwa kliennya akan mengaku bersalah atas kepemilikan senjata.
Selain hendak merusak kantor surat kabar tersebut, jaksa penuntut Gyrithe Ulrich dalam persidangan menuduh para terdakwa hendak menyerang Pangeran Frederik, yang akan menyerahkan penghargaan untuk artikel olahraga kepada surat kabar Politiken.
“Berdasarkan persepsi kami, banyak orang akan tewas akibat aksi bersenjata yang akan mereka lakukan,” kata Ulrich kepada TV2 News sebelum sidang dimulai. Para terdakwa akan menghadapi ancaman hukuman 16 tahun penjara. Jaksa juga menuntut agar para terdakwa segera dideportasi setelah mereka menjalani hukuman.
Polisi Swedia mengatakan telah mengawasi kelompok ini selama beberapa bulan. Setelah penangkapan mereka pada Desember 2010, pejabat keamanan Denmark mengatakan para terdakwa adalah kelompok militan yang berhubungan dengan jaringan teroris internasional.
Pada awal 2011, pengadilan Denmark menghukum seorang warga Somalia sembilan tahun penjara karena hendak menyerang kartunis yang menghina Nabi Muhammad, Kurt Westergaard. Meski berhasil memasuki rumah Westergaard, pria Somalia itu gagal melukai sang kartunis.
REUTERS | AP | FOX NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Sebar Kebencian, 6 Ulama dan Pendeta Dicegah Masuk ke Denmark
3 Mei 2017
Denmark untuk pertama kali mengeluarkan larangan masuk dan berkhotbah atas lima ulama dan seorang pendera Kristen karena menyebarkan kebencian
Baca SelengkapnyaKe Rusia, Parlemen Denmark Tinggalkan Telepon Seluler dan Laptop
8 Maret 2017
Parlemen Denmark telah diminta untuk meninggalkan ponsel pintar, tablet dan laptop di rumah selama kunjungan ke Rusia. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaPencuci Piring Ini Jadi Bos di Restoran Terbaik Dunia
4 Maret 2017
Ali Sonko yang bekerja sebagai pencuci piring di salah satu
restoran terbaik di dunia, pekan ini diangkat menjadi salah
satu bos restoran itu
Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS
22 Desember 2016
ISIS menawarkan hadiah US$ 1 juta (sekitar Rp 13 miliar) bagi siapa saja yang mampu membunuh Palani.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Denmark Pilih Jadi Ateis
9 September 2016
Kampanye kelompok ateis diklaim telah mempengaruhi warga Denmark untuk ramai-ramai meninggalkan agamanya.
Baca SelengkapnyaWow! Penemuan Salib Ini Mengubah Sejarah Kristen Denmark
19 Maret 2016
Dampak dari temuan tersebut adalah catatan sejarah Denmark harus diubah dan perlu disesuaikan.
Baca SelengkapnyaNegara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?
17 Maret 2016
Denmark menjadi negara yang paling bahagia, menggusur posisi Swiss.
Baca SelengkapnyaDenmark Tingkatkan Aksi Militer Melawan ISIS
5 Maret 2016
"Sebanyak 400 personel militer kemungkinan turut ambil bagian dalam operasi ini."
Baca SelengkapnyaDenmark Punya Masjid Khusus untuk Perempuan
15 Februari 2016
Sherin Khankan, akademisi yang tinggal di Copenhagen, Denmark mendirikan masjid khusus untuk perempuan.Masjid ini disebutnya sebagai proyek feminis.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli: Denmark Minati Sektor Listrik dan Pariwisata
22 Oktober 2015
Ada 62 perusahaan asal Denmark dari berbagai sektor yang datang untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.
Baca Selengkapnya