Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?  

image-gnews
Para pengendara sepeda menggelantung di belakang sebuah truk di luar ibukota Bujumbura, Burundi, 19 Juli 2015. Negara ini akan menggelar pemilihan presiden pekan depan. REUTERS/Mike Hutchings
Para pengendara sepeda menggelantung di belakang sebuah truk di luar ibukota Bujumbura, Burundi, 19 Juli 2015. Negara ini akan menggelar pemilihan presiden pekan depan. REUTERS/Mike Hutchings
Iklan

TEMPO.CO, Roma - Burundi berada dalam urutan terakhir daftar negara paling bahagia di dunia. Ini  berdasarkan laporan yang baru dirilis oleh Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Earth Institute di Columbia University, Amerika Serikat.

Berdasarkan survei tersebut, Burundi berada di sepuluh besar terbawah bersama Madagaskar, Tanzania, Liberia, Guinea, Rwanda, Benin, Afghanistan, Togo, dan Suriah untuk menjadi negara yang paling tidak bahagia.

Sementara itu, laporan SDSN,  yang dilansir pada Rabu, 16 Maret 2016, menyebutkan Denmark menjadi negara yang paling bahagia, menggusur posisi  Swiss. Denmark menyalip Swiss sebagai tempat paling bahagia di dunia.

Sepuluh negara yang menempati urutan teratas paling bahagia diisi oleh Denmark, Swiss, Islandia, Norwegia, Finlandia, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Australia, dan Swedia. Denmark berada di tempat ketiga tahun lalu, di belakang Swiss dan Islandia.

Kepala SDSN Profesor Jeffrey Sachs mengatakan tidak masuknya Amerika Serikat dalam posisi sepuluh besar mengindikasikan pesan bagi negara tersebut.

Baca: Uskup Spanyol Akui Bocorkan Dokumen Rahasia Vatikan  

"Ada pesan yang sangat kuat untuk negara saya, Amerika Serikat, yang sangat kaya, yang sudah jauh lebih kaya dalam 50 tahun terakhir, tapi ada yang jauh lebih bahagia," kata Sachs, yang juga menjadi penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

"Pesan untuk Amerika Serikat jelas. Untuk masyarakat yang hanya mengejar uang, kita mengejar hal-hal yang salah. Tatanan sosial kami memburuk, kepercayaan sosial memburuk, iman dalam pemerintahan memburuk," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam daftar tersebut, Amerika Serikat berada pada urutan ke-13, sementara Inggris di posisi ke-23, Prancis ke-32, dan Italia menempati urutan ke-50.

Survei tersebut bertujuan untuk mengukur dan memahami kesejahteraan subyektif dari 157 negara dengan tingkat kebahagiaan menggunakan faktor-faktor, seperti pendapatan per kapita produk domestik bruto (PDB) dan harapan hidup. Juga analisis terhadap kebebasan korupsi dalam pemerintahan dan bisnis.

Baca: Dosen yang Juga Aktor Film Mesum Ini Berhenti dari Kampusnya  

Ini merupakan laporan keempat yang dikeluarkan SDSN. Laporan pertama dikeluarkan pada 2012 untuk mendukung pertemuan PBB tentang kebahagiaan dan kesejahteraan.

Seperti yang dilansir Channel News Asia pada 16 Maret 2016, semenjak laporan tersebut pertama kali dirilis, sebanyak lima negara, termasuk Bhutan, Ekuador, Skotlandia, Uni Emirat Arab, dan Venezuela, membuat kementerian baru, yakni Menteri Kebahagiaan.



REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

5 jam lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

3 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

7 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

8 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

13 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

14 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

15 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

19 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?