Amerika Membantu Sistem Monitoring Bencana ASEAN

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2012 13:53 WIB

Warga panik dan menangis akibat gempa di Simpang Kodim 0101 Aceh Besar, Banda Aceh, Rabu (11/4). Gempa bumi 8,5 skala ricter melanda Banda Aceh pada pukul 15.38 WIB dan membuat panik warga karena berpotensi Tsunami. TEMPO/ Agung Pambudhy

TEMPO.CO , Jakarta --Pemerintah Amerika Serikat kemarin secara resmi memberikan bantuan bagi sistem montoring dan respon pengawasan bencana (DMRS) untuk kawasan ASEAN. Duta Besar Amerika untuk ASEAN David L. Carden mengatakan masalah mitigasi bencana alam sangat krusial bagi kawasan ASEAN karena padatnya penduduk dan lokasinya yang rawan bencana.

“ASEAN telah menjadi pemimpin dalam mempromosikan sistem pengawasan dini bencana dan kerjasama dalam logistik bantuan kemanusiaan. Kami bangga menjadi bagian dalam sistem ini,” kata Carden dalam konferensi pers di kantor Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre) di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis 12 April 2012.

Sistem ini merupakan hasil kerjasama dengan Pacific Disaster Centre (PDC) Universitas Hawaii. Tim ini menurut Direktur Eksekutif PDC Ray Shirkodai mengumpulkan data-data bencana baik secara internasional maupun regional. “Kami kemudia membuat sistem yang mengintegrasikan data tersebut dalam satu platform,” ia menjelaskan.

Sekretaris Jendral ASEAN Surin Pitsuwan dalam kesempatan tersebut menegaskan bantuan ini sangat berarti bagi penanganan bencana di kawasan ini. “Kemampuan untuk mengumpulkan dan mengkoordinasi informasi bencana semakin baik setelah bencana gempa dan tsunami besar pada 2004,” ujar Surin.

Fakta ini menurut Surin terungkap pasca-musibah gempa 8,8 Skala Richter yang mengguncang pantai Barat Sumatera Rabu petang. Hanya dalam hitungan menit, Thailand telah menetapkan kondisi bahaya tsunami di enam provinsi. Bandara internasional di Phuket pun langsung ditutup. Sedangkan Malaysia telah mengingatkan warga untuk menjauh dari perairan Kedah, Perlis, Pulau Pinang, dan Perak.

“Musibah kemarin sangat menakutkan. Tetapi berkat badan koordinasi mitigasi bencana ASEAN (AHA Centre), saya yakin kawasan ASEAN cukup aman,” ucap Surin. Memang ia mengakui, AHA Centre yang baru berdiri pada 17 November 2011 lalu itu, masih dalam tahap awal. “Pada akhir 2012, AHA Center akan bekerja secara sempurna,” ia menegaskan.

Adapun Direktur Eksekutif AHA Centre Said Faisal yakin pihaknya akan mampu menjadi fasilitator manajemen data bencana serta koordinasi bantuan logistik di kawasan ASEAN. “Badan ini akan melayani seluruh negara ASEAN dalam tanggap bencana,” ucapnya.

L SITA PLANASARI A.






Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya