TEMPO.CO, Kabul - Amerika Serikat membayar USD 50 ribu sebagai kompensasi untuk setiap warga desa yang tewas akibat penembakan oleh seorang tentaranya di Kandahar, Afganistan. Santunan sebesar USD 11 ribu diberikan pada korban yang cedera.
Keluarga diberitahu bahwa santunan itu datang dari Presiden Barack Obama. Santunan dalam jumlah yang luar biasa besar itu adalah langkah terbaru Gedung Putih untuk memperbaiki hubungan dengan Afganistan. Penembakan itu memperkeruh hubungan yang sudah tegang.
Sersan Angkatan Darat Bales Robert dituduh menyelinap dari markasnya pada 11 Maret, kemudian pergi ke rumah di dua desa terdekat dan menembaki penghuninya saat mereka tidur.
Penembakan terjadi saat hubungan AS dan Afganistan sedang tegang menyusul pembakaran Al Quran di sebuah pangkalan AS di bulan Februari. Tindakan yang oleh para pejabat AS dianggap merupakan sebuah kekeliruan itu telah memicu kerusuhan yang menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk enam tentara AS.
Tidak ada protes kekerasan setelah penembakan 11 Maret di Panjwai, Kandahar, tetapi tuntutan keadilan semakin keras sejak Bales diterbangkan ke luar negeri ke penjara militer AS.
Peneliti AS percaya Bales kembali ke markasnya setelah serangan pertama dan kemudian menyelinap pergi untuk membunuh lagi. Hipotesis ini tampaknya akan mendukung pernyataan pemerintah AS bahwa penembak bertindak sendirian.
Bales didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan terencana dan kejahatan lain dan bisa menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
TRIP B | REUTERS
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya