TEMPO.CO , Kabul--Ribuan warga Afganistan yang marah kemarin mendemo tindakan tak terpuji pembuangan kitab suci Al Quran ke tempat sampah lalu dibakar serta material religius Islam lainnya di sebuah pangkalan udara Amerika Serikat di utara Kabul.
Para pemrotes berteriak "Mati, matilah, orang asing!" Mereka berkumpul di Pangkalan Udara Bagram.
Soal itu sangat sensitif bagi Muslim di seluruh dunia, tapi khususnya di Afganistan, dimana pasukan internasional tengah berkutat untuk mengalahkan pemberontakan Taliban dalam perang yang memasuki tahun ke 11.
Pemimpin lokal Afganistan, Ahmad Zaki Zahe, menyebutkan para pejabat militer Amerika Serikat memang pernah diberinya sekitar 30 Al Quran dan buku-buku religius lainnya yang bisa digunakan oleh para tahanan yang dipenjara di dasar pangkalan. Dia bilang beberapa diantaranya dibakar, tetapi yang lainnya berhasil diselamatkan sebelum mereka dibakar.
Jendral John Allen, komandan tentara NATO di Afganistan asal Amerika Serikat, selain meminta maaf, pihaknya sudah memperintahkan investigasi ke dalam apa yang dikatakannya suatu pembuangan yang tidak disengaja dari materi Islam.
"Kami benar-benar sedang menyelidiki insiden dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan hal ini tidak pernah terjadi lagi," demikian pernyataan Allen kemarin. "Saya jamin, saya berjanji, ini tidak disengaja dengan cara apapun."
Allen menyebutkan dia menerima satu laporan pada Senin malam bahwa orang-orang yang bekerja untuk koalisi militer itu semestinya tidak membuang material keagamaan. "Begitu kami tahu, kami langsung bertindak dan menghentikan mereka," tutur Allen. "Bahan-bahan yang dipulihkan akan diserahkan kepada pihak otoritas keagamaan untuk menanganinya."
Ahmad Kabir, Kepala Distrik Bagram, Provinsi Parwan, dimana pangkalan udara itu bercokol menyebutkan para pemrotes semuanya orang yang bekerja di dalam pangkalan dan beberapa diantaranya mengklaim telah melihat potongan-potongan Al Quran yang telah dibakar di dalam pangkalan.
"Saya sendiri belum melihat dan kami bicara kepada mereka dan menyelidikinya jika benar terjadi," kata Kabir. "Para pendemo tegang mengklaim kitab suci sudah dibakar," cetus Kabir sembari mendesak untuk tenang.
"Kami akan menyidik dan kami meminta semua orang tenang dan rileks," ujar Kabir. Ditambahkannya bahwa insiden itu tengah diselidiki para pejabat dan polisi lokal Afganistan serta dewan provinsi.
Sayed Kheli, seorang perwira senior provinsi Parwan menyebutkan lebih dari 3 ribu orang turun ke jalan kemarin dalam demonstrasi damai. Sebuah protes serupa juga meruyak di utara Kabul.
AP | FOX NEWS | THE WASHINGTON POST | DWI ARJANTO
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya