Tiga Negara Bahas Rekonsiliasi di Afganistan

Reporter

Editor

Jumat, 17 Februari 2012 04:49 WIB

Hamid Karzai. AP Photo

TEMPO.CO , Islamabad: Presiden Afganistan Hamid Karzai memburu dukungan dari Pakistan dalam upaya memajukan proses rekonsiliasi di Afganistan menjelang sebuah pertemuan tingkat tinggi trilateral keamanan regional kemarin yang melibatkan Presiden Iran.

Tetapi pertemuan yang digelar di Islamabad, Pakistan, antara Hamid Karzai, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bisa dibayangi ketegangan antara Iran dan Barat.

Iran pada masa lalu pernah dituding menyediakan dukungan tingkat rendah terhadap pemberontak Afganistan, Taliban, dan para diplomat serta pengamat menduga Teheran bisa mengail dukungan itu jika ingin serius menekan pasukan Amerika Serikat di Afganistan.

Karzai kemarin bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani dan sejumlah jenderal serta para kepala intelijen, dan membahas upaya-upaya mencari rekonsiliasi dengan Taliban guna mengakhiri perang selama 10 tahun.

Karzai diperkirakan menekan Pakistan pada langkah-langkah spesifik Islamabad dapat memfasilitasi perundingan damai dengan Taliban Afganistan.

Pakistan tampaknya jadi kunci proses perdamaian karena sejarah hubungannya dengan Taliban dan sekutu yang ditakutinya, jejaring Haqqani. Para pemimpin kedua kelompok itu diyakini berbasis di Pakistan dan berhubungan dekat dengan para pejabat intelijen Pakistan.

Salah seorang yang dijadwalkan ditemui selama lawatannya adalah Maulana Samiul Haq. Haq dikenal sebagai bapak spiritual Taliban karena dia menjalankan sebuah seminari Islam di barat laut Pakistan yang telah mengajarkan banyak pemimpin kelompok itu. Haq juga mendukung pemberontakan di Afganistan.

Haq kemarin mendesak para pemimpin tiga negara bekerja sama mendorong pasukan asing atau NATO yang dipimpin Amerika hengkang dari Afganistan secepatnya. "Kini saatnya ketika Taliban mengalahkan pasukan Barat di Afganistan," ujar Haq kepada Associated Press. "Sikap yang kuat oleh Pakistan, Afganistan, dan Iran akan membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan ini dengan mendorong keluar pasukan asing."

Sebelumnya, Karzai menyebut pemerintah Afganistan adalah bagian dari segitiga dialog perdamaian yang melibatkan Amerika dan Taliban, meskipun milisi itu menuding pemerintahannya adalah "rezim boneka".

Kabul mengungkapkan, kecemasan menjadi terpinggirkan begitu para pejabat Washington diam-diam mengeksplorasi dialog dengan Taliban, yang pada gilirannya sudah mengatakan mereka tak berniat berbicara dengan Presiden Barack Obama, yang mendukung pemerintah (Afganistan).

Tapi, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal edisi Kamis, Karzai mengatakan pemerintah Afganistan memang terlibat dalam dialog dan bahwa mayoritas Taliban "secara definitif" tertarik pada kesepakatan damai begitu pasukan asing pergi.

"Terdapat kontak-kontak antara pemerintah Amerika Serikat dan Taliban, telah ada kontak-kontak antara pemerintah Afganistan dan Taliban, serta ada beberapa kontak yang kami buat, kami semua bersama-sama, termasuk Taliban," ujar Karzai seperti dikutip dalam wawancara Rabu lalu di Kabul, Afganistan.

Pada kesempatan lain, mantan Kepala Badan Intelijen Afganistan Amrullah Saleh mengatakan kelompok-kelompok etnis bergabung kepada oposisi yang lebih solid sudah siap perang mencegah kembalinya militansi Taliban.

"Kami ingin negara tetap pluralistik, tidak tunduk pada laras senapan," ujar Saleh, yang kini jadi seorang aktivis politik oposisi, kepada Reuters di rumahnya yang dijaga ketat, di Kabul, kemarin.

REUTERS| FOX NEWS| SOUTH ASIAN NEWS AGENCY| DWI ARJANTO

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya