Obama: Israel Tidak Berencana Serang Iran

Reporter

Editor

Senin, 6 Februari 2012 13:59 WIB

Barack Obama. REUTERS/Larry Downing

TEMPO.CO , New York - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak percaya Israel sedang mempersiapkan serangan ke Iran. Dalam sebuah wawancara dengan Matt Lauer dari jaringan televisi NBC, sesaat sebelum siaran Super Bowl pada Ahad, 5 Februari 2012, Obama juga menyatakan pemerintah Amerika tidak menemukan bukti Iran akan menyerang Amerika.

Obama menyebut Iran sebagai negara yang tidak punya niat dan kemampuan untuk menyerang negara Abang Sam ini dengan dalih pembalasan serangan Amerika ke sejumlah fasilitas nuklirnya.

"Setiap aktivitas militer di kawasan Teluk sangat mengganggu dan memiliki efek yang besar bagi kami," ujar Presiden yang memiliki darah Kenya dari garis bapak ini. Kenapa berpengaruh besar? Sebab, kata Obama, pergerakan di kawasan Teluk akan mengganggu harga minyak. "Kami juga masih memiliki sejumlah pasukan di Afganistan yang berbatasan langsung dengan Iran."

Karena itu Obama memilih jalur diplomatik dalam kasus nuklir Iran. "Kami telah membuat kemajuan dan yang seharusnya dilakukan saat ini adalah memastikan bahwa tidak ada langkah yang salah, sehingga justru menyia-nyiakan kemajuan."

Tanggapan Obama tersebut berkebalikan dengan pernyataan Menteri Pertahanan Leon E. Panetta. Panetta pada pekan lalu kepada Washington Post mengatakan dia percaya Israel akan menyerang Iran pada musim semi 2012.

"Saya tidak berpikir Israel sudah membuat keputusan," ujar Obama, yang sempat tinggal di Indonesia ini. Obama masih yakin Israel sama dengan Amerika yang berpikir bahwa Iran harus mematikan pengembangan fasilitas nuklirnya.

Pemimpin Iran telah merespons isu tentang serangan Israel. Menurut Negeri Para Mullah ini, program nuklir mereka bukan untuk pengembangan senjata. Melainkan untuk menghasilkan energi.

Tapi ternyata program pengayaan uranium di sebuah bunker pegunungan di Iran menimbulkan kecurigaan internasional. Sebab Iran menolak bernegosiasi dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas PBB. Dunia internasional khawatir karena Iran pun mengancam memblokade selat Hormus yang dilalui sepertiga pengiriman minyak dunia.

NYTIMES|REUTERS|DIANING SARI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya