Kedutaan Suriah di Eropa Jadi Target Amuk Massa

Reporter

Editor

Minggu, 5 Februari 2012 15:52 WIB

Polisi antihuru-hara berjaga di depan kantor kedutaan besar Suriah di Tunisia saat massa berunjuk rasa pada Sabtu (4/2). Pada tembok di belakang polisi tersebut tampak sebuah coretan grafiti dalam huruf Arab yang berarti, 'Pembunuh dari Suriah, Presiden Bashar al-Assad'. REUTERS/Zoubeir Souissi (TUNISIA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST)

TEMPO.CO , London - Kedutaan Suriah di berbagai negara menjadi target aksi massa yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Protes ini ditengarai disebabkan oleh adanya pemberitaan media atas terbunuhnya 200 orang di Kota Homs oleh pasukan Suriah.

"Kami ingin menutup kedutaan," ujar seorang pengunjuk rasa yang berorasi di depan Kedutaan Besar Suriah di Inggris, seperti dikutip dalam laman Washingtonpost.com Minggu, 5 Februari 2012.

Aksi protes terhadap Bashar terjadi di Inggris, Yunani, Jerman, Australia, Mesir, dan Kuwait. Umumnya aksi protes berjalan brutal. Mereka merusak fasilitas serta barang-barang kedutaan, bahkan melemparinya dengan batu, hingga menyebabkan pecahnya jendela-jendela.

Presiden Australia Kevin Rudd menyesalkan kejadian perusakan fasilitas Kedutaan Besar Suriah. "Polisi Federal Australia sedang menyelidiki insiden ini. Perilaku demikian tidak dibenarkan di Australia," ujarnya.

Di Yunani, polisi menahan 13 demonstran: 12 berkewarganegaraan Suriah, dan satu lainnya Irak. Sama halnya dengan Yunani, Inggris telah menahan 12 orang yang diduga melakukan perusakan fasilitas kedutaan.

Massa yang berunjuk rasa terbilang cukup banyak. Di Jerman protes dilakukan 30 orang, Inggris 150 orang, Australia berjumlah 40 orang. Umumnya aksi-aksi ini meneriaki turunnya Bashar al-Assad. "Mubarak telah lengser, Bashar selanjutnya," ujar pengunjuk rasa.

Suriah telah bergejolak selama 11 bulan terakhir akibat situasi politik dalam negeri. Pemerintah dituding telah banyak melanggar hak asasi manusia dan kerap melakukan aksi-aksi militer. Akibat tragedi krisis politik ini, 5.000 orang diduga tewas. "Jumlah tersebut termasuk 300-an anak-anak," ujar Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay, Desember 2011 silam.

Masyarakat internasional, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah dua kali mencoba menyelamatkan keadaan di Suriah. Rancangan resolusi pertama disiapkan pada Oktober 2011, dan kedua 4 Februari 2012. Namun kedua rancangan resolusi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, ditolak oleh pemegang hak veto, Rusia dan Cina. Rusia dan Cina menganggap resolusi yang dikeluarkan DK belum mencerminkan kebijakan yang tepat untuk mengakhiri kisruh politik di Suriah.

WASHINGTONPOST| CNN| ANANDA PUTRI

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya