Amerika Tahan Pakar Mikrocip Iran

Reporter

Editor

Jumat, 27 Januari 2012 17:57 WIB

Ilustrasi (inloughborough.com)

TEMPO.CO , Washington - Amerika Serikat telah menahan dan menuntut ilmuwan semikonduktor Iran dengan tuduhan melanggar undang-undang ekspor Amerika Serikat karena membeli peralatan laboratorium berteknologi tinggi. Penahanan itu diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Catatan penjara menunjukkan Amerika menahan Seyed Mojtaba Atarodi, 54 tahun, di penjara federal di Dublin, di luar Kota San Francisco, California. Atoradi adalah pakar mikrocip dan asisten dosen di universitas prestisius di Teheran, Sharif University of Technology.

Atoradi hadir dalam sidang pemeriksaan di pengadilan distrik San Francisco, Kamis, 26 Januari 2012. Ia hadir mengenakan pakaian penerjun berwarna hijau dan dengan sopan mengangguk kepada pengacaranya. Sebelum pemeriksaan dimulai, hakim menutup ruang sidang dan hanya mengizinkan pengacara dan keluarga Atoradi tinggal di dalam ruang sidang. Dia ditahan sejak 7 Desember lalu setelah turun dari pesawat di Los Angeles.

Mengikuti pemeriksaan selama 10 menit, keluarganya mengatakan Atoradi akan dibebaskan dengan alasan kesehatan. Atoradi pernah dua kali mendapat serangan jantung dan sekali stroke. Dia telah menjalani dua operasi jantung dalam 14 bulan terakhir.

Wakil jaksa Philip Kearney menolak memberikan komentar. Demikian pula dengan pejabat penegak hukum Amerika yang menangani kasus itu. Menurut catatan, kasus tersebut telah ditutup.

Atoradi adalah penulis lusinan makalah ilmiah tentang teknologi mikrocip dan secara eksplisit tidak berhubungan dengan pekerjaan militer. Para pejabat Amerika mengincar tersangka pelanggar pengawasan ekspor yang berhubungan dengan teknologi dua fungsi, yang bisa diaplikasikan untuk militer ataupun sipil.

Juru bicara universitas mengatakan Atoradi hanya melakukan riset untuk keperluan sipil. “Dia hanya seorang dosen dan berusaha membeli beberapa peralatan untuk labnya. Peralatan itu sangat sederhana, yang setiap orang bisa membelinya,” kata dia.

Pengacara Atarodi, Matthew David Kohn, mengatakan kliennya diperlakukan dengan baik selama dalam tahanan dan petugas penjara sangat memperhatikan kesehatannya. Dia mengatakan jaksa “dengan teliti” membangun kasusnya melawan Atoradi, yang datang ke Los Angeles mencari perawatan dari kardiolog kakaknya.

AP | SAPTO YUNUS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya